Rabu, 10/10/2018
Rabu, 10/10/2018
SEADANYA : Kondisi tiga ruang belajar yang sekatnya jebol mengakibatkan proses belajar siswa terganggu
Rabu, 10/10/2018
SEADANYA : Kondisi tiga ruang belajar yang sekatnya jebol mengakibatkan proses belajar siswa terganggu
TENGGARONG – Guru SMP 3 Negeri Anggana, Desa Muara Pantuan, terpaksa harus merangkap 3 mata pelajaran sekaligus. Seorang Guru Honorer SMP Negeri 3 Anggana, Mustakim mengaku tenaga pendidikan di sekolah itu hanya sebanyak satu PNS dan tiga Honorer.
“Satu guru merangkap beberapa pelajaran untuk mengganti yang kosong, jadi harus merangkap karena kita kekurangan tenaga pendidik disini,” kata Mustakim kepada Koran Kaltim, belum kama ini.
Bahkan, lanjut guru Matematika itu, dia harus mondar mandir antar kelas jika mata pelajaran yang ia rangkap bertepatan di dua kelas yang sama. Sarana dan prasarana belajar di sekolah tersebut sangat amat kurang, sehingga siswanya kesulitan untuk menggelar praktik-praktik dalam pelajaran.
Disamping itu, kondisi tiga ruang belajar yang sekatnya jebol mengakibatkan proses belajar siswa terganggu. “Listrik pun tidak ada untuk menampilkan proyektor, terus masalah kalau dalam ruangan itu kan kalau rusak dengan ruangan itu kan kedengaran jadi terpecah konsentrasinya,” jelasnya.
Tetapi, pria kelahiran asli Muara Pantuan tersebut menegaskan tetap semangat mengajar melihat antusias belajar dari siswanya merupakan potensi untuk meningkatkan sumber daya manusia desa setempat, walaupun gaji yang ia terima hanya Rp 500 ribu perbulannya.
“Awalnya saya mau kembali ke Surabaya untuk pendidikan lagi, jadinya saya disini dulu karena disini sangat-sangat membutuhkan. Kita sih berharap agar pemerintah juga setidaknya mengakui keberadaan kita-kita ini dalam dunia pendidikan, bahwa di pelosok juga harus tetap berpendidikan,” pungkasnya. (rf218)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.