Sabtu, 12/01/2019

Potret Pendidikan di Dusun Seburung, Penuh Perjuangan untuk Sampai Ke Sekolah

Sabtu, 12/01/2019

Tampak Siswa SD 018 Dusun Seburung yang menggunakan perahu saat menyebrani sungai.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Potret Pendidikan di Dusun Seburung, Penuh Perjuangan untuk Sampai Ke Sekolah

Sabtu, 12/01/2019

logo

Tampak Siswa SD 018 Dusun Seburung yang menggunakan perahu saat menyebrani sungai.

TANA PASER – Luasnya wilayah Kabupaten Paser membuat pembangunan infrastruktur belum bisa merata. Belum meratanya pembangunan infrastruktur ini dirasakan siswa-siswi SD 018 Dusun Seburung, Desa Sebakung, Kecamatan Long Kali. 

Sselama belasan tahun, mereka harus menempuh jalur sungai dengan menggunakan perahu untuk sampai di sekolah yang berada di tengah hutan dan perkebunan.

Kepala SD 018 Dusun Seburung, Desa Sebakung, Kecamatan Long Kali, Ngatemi yang dihubungi melalui sambungan telepon mengungkapkan ada 17 siswa yang harus menempuh jalur sungai untuk sampai di sekolah. 

Sebelum menyeberangi sungai anak-anak harus melintasi jalan darat kurang lebih 3 kilometer. “Maklum namanya sekolah di hutan, jadi tidak terlalu banyak siswanya. Bahkan hanya ada tiga ruangan yang digabung dengan ruang guru dan ruang belajar. Saya sendiri sudah 22 tahun mengajar di sini. Jarak dari ibu kota kecamatan ke sini sekitar 15 kilometer,” terang Ngatemi. Jumat (11/1).

Ditanya apakah tidak pernah mengusulkan pembangunan jembatan, Ngatemi mengungkapkan ia sudah acap kali mengusulkan proposal ke pemerintahan desa setempat. Sampai-sampai pihak sekolah bersama warga urunan membeli sendiri perahu.

“Pernah sekolah mengusulkan pembangunan dermaga mini, dan pengadaan perahu, tapi belum bisa terealisasi, akhirnya sekolah mengadakan sendiri perahu, sudah empat perahu yang dibeli selama ini untuk menyeberangkan anak-anak kami,”ujar Ngatemi.

Ngatemi berharap ada perhatian Pemkab Paser untuk mencarikan solusi. Sebab, anak-anak bersekolah dengan resiko tinggi tercebur sungai yang ada buayanya.

“Saya harap Pemkab Paser bisa segera memberikan Solusi bagi anak didik kami ini. Apa lagi sungai ini sering kali muncul buayanya,” Pungkasnya. (dc1217)

Potret Pendidikan di Dusun Seburung, Penuh Perjuangan untuk Sampai Ke Sekolah

Sabtu, 12/01/2019

Tampak Siswa SD 018 Dusun Seburung yang menggunakan perahu saat menyebrani sungai.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.