Rabu, 24/04/2019
Rabu, 24/04/2019
Bupati Edi Damansyah bersama ketua DPRD Salehuddin didampingi kadisdikbud HIfsi G Fachranas saat meninjau pelaksanaan UNBK di SMP 1 Tenggarong ( Reza / korankaltimcom)
Rabu, 24/04/2019
Bupati Edi Damansyah bersama ketua DPRD Salehuddin didampingi kadisdikbud HIfsi G Fachranas saat meninjau pelaksanaan UNBK di SMP 1 Tenggarong ( Reza / korankaltimcom)
KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sudah memasuki hari ketiga pada Rabu (24/4/2019) hari ini. Namun, selama pelaksanaan pada UN 22-23 April 2019 kemarin, sejumlah insiden terjadi sehingga membuat pelaksanaan UN terhambat. Bahkan, ada peserta UN yang terpaksa mengikuti ujian susulan.
Contohnya di SMP Negeri Tenggarong Seberang, 20 siswa dari satu rombel terpaksa harus mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Penyebabnya bukan karena tidak hadir, namun karena server UN yang down pada Selasa (23/4/2019) kemarin.
Akibatnya, 20 siswa itu harus mengikuti UNBK susulan khusus pelajaran Matematika. “Untuk pelaksanaan UN sejauh ini aman. Hanya memang ada beberapa problem terjadi seperti di Tenggarong Seberang ada 20 siswa tidak bisa ikut satu sesi UN karena server down,” kata Ketua Panitia UN Kukar, Emy Rosana.
Masalah lainnya adalah masalah daya listrik yang naik turun di SMP Negeri 1 Sebulu. Akibatnya koneksi internet mengalami gangguan. Pihak sekolah pun terpaksa memakai modem untuk melanjutkan UN dan hingga sekarang berjalan lancar.
Berbeda halnya di SMP Negeri 1 Tenggarong Seberang, beberapa komputer yang dipakai untuk UNBK terkena virus. Padahal sebelumnya ketika dipakai simulasi aman saja. Beruntung pihak sekolah memiliki komputer cadangan sehingga peserta UNBK bisa melanjutkan UN.
Menurutnya, Disdikbud Kukar memang mewajibkan setiap sekolah penyelenggaran UNBK memiliki server dan genset guna mengantisipasi jika ada pemadaman dan masalah jaringan.
Hanya untuk listrik, kata dia, sejauh ini aman-aman saja karena Disdikbud sudah berkoordinasi dengan PLN agar tidak ada pemadaman listrik saat UN berlangsung.
Untuk siswa lain yang tidak bisa mengikuti UN, Emy mengaku belum menerima laporan selain di SMP Negeri 2 Tenggarong Seberang. “Untuk siswa yang tidak bisa mengikuti UN misalnya sakit belum ada laporan. Namun untuk detailnya kemungkinan baru diketahui setelah UN atau 25 April,” bebernya
Siswa yang berhalangan tidak ikut UN, kata dia, kemungkinan akan ikut ujian susulan pada 29-30 April 2019 mendatang. “Untuk peserta yang mengikuti UN di lapas atau Polsek, belum ada laporan,” terangnya.
Penulis: */Amin
Editor: M. Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.