Selasa, 18/06/2019
Selasa, 18/06/2019
Kondisi banjir di Unmul yang membuat proses perkuliahan terhambat. Meski tak sampai diliburkan, akses menuju kampus yang juga banjir, membuat banyak mahasiswa memilih meliburkan diri meski fakultas telah mengatur lokasi dan jadwal alternative perkuliahan
Selasa, 18/06/2019
Kondisi banjir di Unmul yang membuat proses perkuliahan terhambat. Meski tak sampai diliburkan, akses menuju kampus yang juga banjir, membuat banyak mahasiswa memilih meliburkan diri meski fakultas telah mengatur lokasi dan jadwal alternative perkuliahan
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Bencana banjir yang melanda Samarinda belakangan ini juga berdampak pada aktivitas di Universitas Mulawarkan (Unmul). Ada tiga fakultas di perguruan tinggi terbesar di Kaltim ini terdampak langsung dari banjir musiman itu.
Berdasarkan pantauan, yang terendam hingga kemarin adalah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Meski begitu, proses mata kuliah berjalan seperti biasa, hanya saja lokasi dan waktunya saja berubah.
“Tak ada yang berubah. Semua pengurus fakultas dipercayakan untuk mencari solusi terbaik dari kondisi (banjir, Red.) itu. Toh, kondisi ini bukanlah yang pertama kali. Hampir di setiap musim hujan dialami. Kalaupun harus meliburkan kuliah, menjadi hak fakultas. Tentu saja melalui persetujuan rektor,” ungkap Kasubbag Humas Unmul, Dewi Novi Rianti.
Meski banyak keluhan dari mahasiswa yang merasa jam kuliah terganggu karena banyak kelas yang tergenang air, menurut Novi musibah memang tak bisa dihindari. Namun, itu tak bisa dijadikan alasan untuk mengurangi aktivitas perkuliahan. Tinggal mengikuti arahan dari fakultas terkait penggantian jam kuliah
Mahasiswapun terkesan sudah terbiasa dengan kondisi banjir yang melanda kampusnya. Terbukti, meski mengeluh, sebagian besar dari mereka sudah memaklumi kondisi itu.
“Sudah begitu kondisinya. Kalau sudah di kampus, tidak masalah. Jam kuliah biasanya berubah atau lokasinya dipindah oleh dosen. Suka kerepotan itu kalau akses menuju kampus juga banjir,” ungkap salah satu mahasiswa FKIP Unmul, Salahuddin Wahid.
Diketahui, selain karena areanya yang cenderung rendah, lokasi ketiga fakultas ini terlihat tak dilengkapi dengan drainase yang cukup besar.
Saat Dungai Karangmumus di dekat kompleks perguruan tinggi negeri itu meluap, banjir tak bisa dihindari.
“Masalah banjir adalah isu lama. Yang sampai saat ini terus coba kita carikan solusi terbaiknya. Semuanya juga berpulang pada kebijakan pemerintah dan kebiasaan dari warga sekitar,” katanya.
Jika warga masih terbiasa menambah tonase sampah di saluran drainase, dan pemerintah juga tak menemukan solusi jitu meminimalisir banjir musiman ini, bisa dipastikan banjir akan tetap melanda.
“Kesadaran menanggulangi banjir bisa dilakukan bersama. Jangan hanya menyalahkan pemerintah. Minimal tak membuang sampah di saluran drainase, di sini (Unmul, Red.) disiplin itu sudah diterapkan sekian lama,” tambahnya lagi.
Penulis: Adhi Abdhian
Editor: M. Huldi
Selasa, 18/06/2019
Kondisi banjir di Unmul yang membuat proses perkuliahan terhambat. Meski tak sampai diliburkan, akses menuju kampus yang juga banjir, membuat banyak mahasiswa memilih meliburkan diri meski fakultas telah mengatur lokasi dan jadwal alternative perkuliahan
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.