Rabu, 03/07/2019
Rabu, 03/07/2019
Ilustrasi
Rabu, 03/07/2019
Ilustrasi
KORANKALTIM.COM, BONTANG – Aplikasi Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada SMK, Selasa (2/7) kemarin, bermasalah. Akibatnya, pelaksanaan PPDB di Bontang pun tertunda sementara.
Hal ini bukan hanya terjadi di Bontang, melainkan juga terjadi di seluruh SMK Negeri se-Kaltim.
Walaupun demikian, proses pendaftaran siswa baru tetap dilayani oleh operator PPDB di masing-masing sekolah, salah satunya SMKN 1 Bontang.
Mengingat SMK tak masuk sistem zonasi, maka kategori penerimaan siswa baru hanya dibagi 3 kategori: calon siswa dari kalangan masyarakat kurang mampu, anak guru, serta jalur prestasi. Dan calon siswa bagi masyarakat Bontang diluar tiga kategori tersebut.
Kepala SMKN 1 Bontang Kasman Purba menuturkan, aplikasi PPDB online masih bisa diakses sejak pukul 08.00-10.00 WITA. Namun setelah itu langsung bermasalah dan para operator tak bisa menginput data.
“Akibatnya kami belum bisa melihat perangkingan. Tapi pelayanan pendaftaran tetap kami lakukan,” kata Kasman, Selasa (2/7), kemarin.
Dijelaskannya, sesuai dengan peraturan pemerintah maka SMK tak memakai sistem zonasi. Sehingga warga Bontang yang anaknya hendak masuk SMK bisa mendaftar. Kemungkinan, lanjut dia, karena SMK jurusannya disesuaikan dengan minat siswa, bukan zonasi.
“Kalau SMA masih pakai sistem zonasi,” jelasnya.
Dalam prosesnya, PPDB online SMK dilakukan secara serentak untuk ketiga kategori. Nanti dari aplikasinya yang memilah calon siswa tersebut masuk kategori apa. “Tapi karena aplikasinya sedang bermasalah, jadi perangkingan belum bisa terlihat,” kata Kasman.
SMKN 1 Bontang membutuhkan sebanyak 416 siswa untuk 13 rombongan belajar (rombel). Dimana satu rombel terdiri dari 32 siswa untuk 10 jurusan. 3 jurusan di antaranya ada yang memiliki dua rombel.
Meski sedang bermasalah dalam hal input data, para panitia PPDB online tetap melayani orang tua yang datang ke sekolah untuk mendaftar hingga antrean habis. Padahal, layanan dibuka sejak pukul 08.00-13.00 WITA.
“Tapi tetap kami layani. Karena sedang bermasalah dan kami arahkan agar mendaftar langsung melalui operator di sekolah, biasanya bisa mendaftar sendiri di rumah,” kata Kasman.
Kasman menambahkan, meski aplikasi sedang bermasalah, para calon siswa dan orang tua diminta tetap tenang dan jangan khawatir karena pihaknya akan tetap memfasilitasi semua calon siswa yang mendaftar.
“Walaupun bermasalah, kami harap semua tenang, dan pendaftaran tetap bisa dilaksanakan dan bisa memantau terus aplikasinya,” pungkasnya.
Penulis: */Olis
Editor: M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.