Senin, 08/07/2019
Senin, 08/07/2019
Guru SMPN 6 Samarinda memutuskan melakukan tes kembali untuk siswa baru yang telah diterima di sekolah itu guna mengukur kemampuan siswa. ( Foto: Permata S Rahayu )
Senin, 08/07/2019
Guru SMPN 6 Samarinda memutuskan melakukan tes kembali untuk siswa baru yang telah diterima di sekolah itu guna mengukur kemampuan siswa. ( Foto: Permata S Rahayu )
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA--Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 dengan menggunakan sistem zonasi membuat banyak sekolah belum mengetahui kemampuan siswanya dalam bidang akademis. Pasalnya, nilai yang didapatkan siswa tak menjadi sebuah acuan dalam proses PPDB tahun ini.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 6 Samarinda, Heni Retno mengatakan, pihaknya akan mengadakan tes untuk siswa-siswa tersebut. “Kita akan tes lagi mereka. Supaya tahu di mana kemampuannya,” ucap Heni.
Heni menegaskan, prosedur ini dilakukan bukan untuk menciptakan kesenjangan antara anak yang tergolong mampu dan tidak di bidang akademik. Justru, ini dilakukan sebagai proses untuk menyamaratakan kemampuan siswa di masing-masing kelas.
“Jangan sampai nanti satu kelas isinya pintar semua. Kasian kelas yang lain,” imbuhnya.
Pihaknya menganggap, dengan diadakan tes ini maka siswa akan memiliki kesempatan yang sama di setiap kelas. Sehingga tidak ada juga kelas unggulan maupun kelas yang tidak diunggulkan.
Tes awal ini rencananya dijadwalkan pada hari pertama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Ia juga menastikan bahwa tes ini merupakan tes yang menampilkan soal-soal standar Sekolah Dasar (SD). Sehingga pihaknya pun bekerja sama dengan beberapa SD di Samarinda untuk mengumpulkan materi-materi soal. Kemudian, pihaknya tinggal menyadur soal tersebut untuk selanjutnya diujikan kepada siswanya. “Soalnya tentu soal SD. Kalau SMP ya ga sanggup mereka,” tandas Heni.
Penulis: */Permata S Rahayu
Editor: M. Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.