Selasa, 16/07/2019
Selasa, 16/07/2019
Kepala SMP Negeri 46 Samarinda, Siti Halimah
Selasa, 16/07/2019
Kepala SMP Negeri 46 Samarinda, Siti Halimah
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Setelah dihebohkan dengan problematika sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini, Pemkot Samarinda akhirnya memutuskan untuk membuka sekolah baru di lingkungan yang masuk dalam blank spot dan remote area.
Seperti SMP Negeri 46 Samarinda. Sekolah tersebut akhirnya membuka 2 kelas untuk tahun ajaran 2019/2020 mendatang. Hal tersebut dituturkan Kepala SMP Negeri 46 Samarinda, Siti Halimah, saat menerima kunjungan Walikota Samarinda, Syaharie Jaang, kemarin.
Siti menerangkan, sekolahnya pada tahun ini masih harus menumpang di bangunan gedung milik SD Negeri 001 dan SD Negeri 002 Kelurahan Baqa, Samarinda Seberang. “Masih gabung di gedung SD. Jadi kami hanya membuka 2 kelas,” ucap Siti.
Tahun ini SMP 46 Samarinda hanya menerima 55 Siswa. Sementara untuk guru yang terdaftar berjumlah 10 orang. Sebab, SMP 46 harus menyesuaikan dengan jumlah mata pelajaran yang ada di tingkat sekolah menengah pertama.
Siti pun tak menampik bahwa saat ini guru-guru di SMP Negeri 46 tersebut diperbantukan dari beberapa sekolah yang ada di sekitar Kecamatan Samarinda Seberang. Diantaranya SMP 3, SMP 8 dan SMP 10 Samarinda.
“Jadi kalau guru-guru kami masih ditolong dengan perbantuan dari sekolah lain,” imbuhnya.
Sementara itu untuk kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang memang menjadi kegiatan tahunan, dilakukan selama 3 hari. Jadwal pelaksanaannya pun dilakukan usai siswa SD selesai bersekolah. Namun untuk hari pertama, ia sengaja menginformasikan agar siswa-siswinya masuk pagi. Pasalnya, ia menyesuaikan kondisi tersebut dengan kunjungan Walikota Samarinda.
Penulis: */Adhi Abdhian
Editor: M.Huldi
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.