Kamis, 26/12/2019

Mendikbud Tak Ingin Tergesa-gesa Soal Blueprint Pendidikan

Kamis, 26/12/2019

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. ( Foto: Suryacom)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Mendikbud Tak Ingin Tergesa-gesa Soal Blueprint Pendidikan

Kamis, 26/12/2019

logo

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. ( Foto: Suryacom)

KORANKALTIM.COM, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengaku tidak akan tergesa-gesa dalam pembuatan cetak biru atau blueprint pendidikan. 

Dia akan mengusahakan dalam waktu enam bulan cetak biru itu akan selesai.

"Jadi membutuhkan waktu karena kami sudah banyak materi, riset, hasil, tapi kan harus dikemas dalam satu strategi yang tepat. Tapi harapannya dalam waktu enam bulan ini sudah selesai, gitu," kata Nadiem, ditemui dalam konferensi pers di Kantor Kemendikbud, Senin (23/12), dikutip dari republika.co.id.

Nadiem sebelumnya sempat menggagas konsep merdeka belajar untuk pendidikan Indonesia. Itulah yang menyebabkan ia mengubah empat kebijakan, yakni mengganti ujian nasional (UN) dengan sistem asesmen khusus, mengubah persentase penerimaan peserta didik baru (PPDB) berbasis zonasi, menyederhanakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan mengembalikan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) kepada sekolah.

Menurut Nadiem, konsep merdeka belajar tersebut sudah merupakan suatu blueprint sendiri. Ia mencontohkan, soal dikembalikannya USBN ke sekolah. Guru kemudian diminta untuk membuat sistem penilaiannya sendiri.

"Mau itu guru kompetensi tinggi, kompetensinya rendah, berpikir sendiri gimana caranya ya nilai murid saya. Gimana saya bisa mengintepretasi kompetensi berstandar nasional menjadi bentuk penilaian yang relevan dan akurat untuk murid-murid saya," kata Nadiem.

Nadiem menegaskan, salah satu hakikat seorang guru adalah bisa menilai sendiri siswanya. Oleh sebab itu, membuat sistem penilaiannya sendiri adalah suatu proses yang harus dilewati guru. "Karena itu baru mulai sekarang, tentunya mengalami berbagai macam ketidaknyamanan. Karena, ya harus mulai proses pembelajaran," kata dia lagi.(*)

Mendikbud Tak Ingin Tergesa-gesa Soal Blueprint Pendidikan

Kamis, 26/12/2019

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. ( Foto: Suryacom)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.