Rabu, 25/03/2020

Daya Saing Digital Kaltim urutan 8 Nasional, Tapi SDM Masih Rendah

Rabu, 25/03/2020

Kepala Dinas Kominfo Kaltim, Didi Rusdiansyah ( Foto: Istimewa )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Daya Saing Digital Kaltim urutan 8 Nasional, Tapi SDM Masih Rendah

Rabu, 25/03/2020

logo

Kepala Dinas Kominfo Kaltim, Didi Rusdiansyah ( Foto: Istimewa )

KORANKALTIM.COM,SAMARINDA - Riset yang dilakukan East Ventures mengungkapkan, investor startup tahap awal pertama di Indonesia yang telah beroperasi sejak 2009, Kaltim berada di urutan 8 dari 34 provinsi dalam daya saing digital. Co-founder and Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca dalam rilis resminya mengatakan, menempati posisi 8 nasional dengan skor East Ventures-Digital Competitiveness Index (EV-DCI)37,9, posisi Benua Etam  melebihi ekspektasi.

Pasalnya, skor itu melebihi provinsi lain, terutama Bali dan Jawa Tengah. "Kaltim memiliki performa paling baik di pilar penggunaan ICT (Information, Communication, Technology, atau teknologi informasi dan komunikasi) dengan skor 72,8. Hal tersebut didukung karena rasio kepemilikan handphone dan komputer di provinsi ini tergolong tinggi. Selain penggunaan ICT, Kaltim juga memiliki skor cukup tinggi dalam hal regulasi dan kapasitas pemerintah daerah dengan skor 43,7," ujar Willson dalam rilis diterima korankaltim.com, Rabu (25/03/2020) siang.

Indeks regulasi dan pemerintahan, khususnya kinerja pemerintah daerah provinsi, kata Willson juga diukur oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) malalui Indeks Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD). Skor Kaltim dalam hal ini cukup tinggi, karena turut didukung angka partisipasi kasar untuk tingkat SMA/SMK dan D1 sampai S1, dengan skor hingga 100. "Angka partisipasi ini menunjukkan kinerja penunjang dalam hal pendidikan, yang ditangani oleh pemerintah daerah," paparnya.

Sayangnya, dari semua pilar input yang dinilai, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan pilar dengan nilai terendah untuk Kaltim. Willson membeber, untuk pilar ini Kaltim hanya memperoleh skor 20,2. "SDM yang masih rendah, dikarenakan perguruan tinggi dengan pogram studi digital masih sangat rendah. Sehingga jumlah mahasiswa yang diharapkan menjadi sumber SDM juga rendah. Dampaknya, keterbatasan di SDM membuat perekonomian di sektor digital juga kurang berperforma baik dan mendapatkan skor 19,9. Kewirausahaan sektor informasi dan komunikasi juga memiliki skor rendah 30,7. Meskipun relatif lebih baik dibandingkan kebanyakan provinsi," ungkapnya.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim Didi Rusdiansyah mengatakan, sedianya pemerintah juga terus mendorong peningkatakan kapastias SDM digital. Meskipun, sasaran program pihaknya bukan langsung mengarah ke universitas atau perguruan tinggi. "Kami tidak langsung ke perguruan tinggi, kami langsung ke hal yang terkait SDM TIK (teknologi informasi dan komunikasi). Jadi kami fokus itu. Sekarang ini, kami sedang benahi 2 kelompok besar, yaitu relawan TIK dan ada yang disebut dewan TIK," ungkap Didi, dikonfirmasi siang tadi.

Untuk dewan TIK, saat ini sedang dibenahi struktur organisasinya. Sementara relawan TIK, yang nantinya akan menjadi ujung tombak dalam peningkatan kapasitas dan pengembangan digitalisasi masyarakat, disebt sudah dibentuk di 5 kabupaten/kota, se-Kaltim.

"Kami baru bentuk di 5 kabupaten/kota. Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara (PPU) dan Bontang," tukas Didi.

Tugas mereka adalah merangsang tumbuhnya kesadaran digital, melalui diskusi-diskusi di ruang publik. Karena pada dasarnya para relawan TIK ini merupakan para anak muda kreatif, yang terus melakukan inovasi melalui forum-forum di tengah masyarakat.

"Mereka sudah bererak. Membuat startup, menciptakan marketplace baru. Mereka ini belum terorganisasi dengan baik, mereka masih berpencar. Maka saat ini kami fokus untuk menyatukan mereka. Setelah Bontang, akan bentuk lagi di Berau," ucapnya.

Selain menyatukan para pegiat dalam realwan TIK tersebut, pemerintah provinsi Kaltim, kata Didi juga mendorong untuk peningkatan kapasitas para SDM tersebut. Caranya, dengan mengadakan kompetisi, dalam hal yang berkaitan langsung dengan kegiatan digitalisasi. "Misal kami membuat kompetisi merancang website. Dan tentu saja memberikan reward. Jadi ada kompetisi yang mendorong kompetensi mereka," pungkasnya.[*]


Penulis : Rusdianto

Editor: Aspian Nur

Daya Saing Digital Kaltim urutan 8 Nasional, Tapi SDM Masih Rendah

Rabu, 25/03/2020

Kepala Dinas Kominfo Kaltim, Didi Rusdiansyah ( Foto: Istimewa )

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.