Jumat, 16/02/2018
Jumat, 16/02/2018
DB Paranoan
Jumat, 16/02/2018
DB Paranoan
SAMARINDA – Pengamat Politik Universitas Mulawarman (Unmul) DB Paranoan menilai, pembatalan zonasi kampanye pasangan calon Pilgub Kaltim menyebabkan rawan gesekan.
“Sebab bisa saja terjadi kampaye bersaman antara paslon di lokasi yang sama,” kata Paranoan, Kamis (15/2).
Dia sangat menyayangkan zonasi kampaye dihapus. Padahal, kata dia, zonasi berguna untuk mengatur jadwal kampanye. “Seharusnya zonasi nggak usah dibatalkan biar kampanye teratur dan terarah,” ucapnya.
Untuk mencegah terjadinya kericuhan, dia menyarankan agar lokasi dan tanggal kampanye diatur dengan baik. Selain tiu, aparat kepolisian dan TNI juga harus memperketat pengawasan.
“Tak kalah pentingnya agar tidak terjadi gesekan empat paslon dan tim pemenagan harus komitmen untuk tidak melanggar rambu-rambu yang sudah ditentukan penyelanggara Pemilu,” pintahnya.
Juru Kampaye (Jurkam) AnNur, Arif Rahman Hakim mengpresiasi pembatalan zonasi kampanye, karena memperluas gerak paslon.
“Tapi harus dibarengi kampanye santun. Artinya tim pun akan kita arahkan untuk melakukan soialisasi kampanye yang santun dan tidak melanggar rambu-rambu yang sudah ditentukan KPU dan panwas,” ujarnya, Kamis (15/2).
Sekretaris Tim Pemenangan Isran Noor-Hadi Mulyadi, Bastian juga menganggap pembatalan zonasi kampanye membuat pihaknya lebih leluasa mengarahkan paslon untuk berkampanye.
“Lebih mengutungkan kalau nggak ada zonasi. Sebab kita bebas memilih ke mana kita mengarahkan paslon. Apalagi yang berhubungan hari penting,” ungkapnya.
Namun, kata dia, zonasi kampanye bisa merepotkan aparat keamanan. “Misalnya (kampanye) di Samarinda semua. Kan repot pihak keamanan,” tandasnya. (sab)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.