Sabtu, 23/12/2017

Media Berperan Tekan Golput

Sabtu, 23/12/2017

RAKOR KPU-MEDIA: KPU Bontang menggelar rakor bersama media massa di Bontang untuk membantu mensosialisasikan pentingnya menyalurkan hak pilih.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Media Berperan Tekan Golput

Sabtu, 23/12/2017

logo

RAKOR KPU-MEDIA: KPU Bontang menggelar rakor bersama media massa di Bontang untuk membantu mensosialisasikan pentingnya menyalurkan hak pilih.

BONTANG – Guna menekan jumlah masyarakat yang tidak menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 2018 mendatang, KPU mengharapkan peran serta media massa untuk mengubah mindset masyarakat.  KPU Bontang  menargetkan 80 persen masyarakat menyalurkan hak pilihnya. 

Dalam rapat koordinasi dengan wartawan, Jumat (22/12) kemarin, KPU menjelaskan tahapan pelaksanaan Pilgub Kaltim 2018. “Januari mendatang, sudah masuk tahapan pencalonan calon gubernur dan wakil gubernur. Tetapi pendaftaran pencalonan dilakukan di KPU Provinsi Kaltim,” ungkap Ketua KPU Bontang Suardi.

Menurut Suari, data agregat kependudukan (DAK) semester ke-II sudah terima dan jumlah penduduk Bontang yang terdata di Mendagri tetap sebanyak 174.292, sehingga alokasi kursi dewan masih tetap 25 kursi.

Komisioner KPU Bontang Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Iffa Rosita mengatakan peran media dalam menghadapi pilkada sangat penting. Karena apa yang disampaikan media dan sampai ke tangan pembaca akan berpengaruh ke hasil pemilu. “Media ini sangat berdampak luar biasa juga bagi pemerintahan selanjutnya dari hasil pemilu itu,” ujarnya.

Dijelaskan Iffa, peran Pers dalam pilkada itu cukup penting. Pasalnya, pers atau media dapat menjadi arena kontestasi politik dan pembentukan opini publik yang sehat. Media juga menjadi arena interaksi dan konstruksi kesadaran tentang demokrasi di aras lokal. Iffa juga menyatakan bahwa pers bisa menjadi instrumen representasi kepentingan publik. Selain itu, pers juga bisa sebagai sarana sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat. “Diharapkan pers bisa mengubah mindset masyarakat akan pentingnya hak pilih pada hari H pemilu,” ungkapnya.

Hal tersebut mengingat angka partisipasi masyarakat di momen pilkada sebelumnya yang hanya mencapai 64,38 persen dari target nasional sebesar 70 persen. Sementara capaian partisipasi atau suara yang belum sesuai target itu disebabkan masih banyaknya masyarakat yang memilih golput hingga mencapai 35,62 persen.

Padahal di 2014 lalu, partisipasi masyarakat masih tinggi hingga mencapai 72,42 persen. “Jadi kami sangat berharap agar media dapat mengubah mindset masyarakat untuk tidak golput lagi,” imbuh dia. 

Menurut Iffa, banyak dari masyarakat yang memilih golput karena kecewa atau tidak percaya kepada calon atau peserta pemilu. Terdapat juga para mahasiswa yang kuliah di luar Bontang, serta data pemilih yang tidak sinkron, misalnya pemilih sudah meninggal atau pindah tetapi belum cabut berkas. “Untuk menghilangkan pemilih golput, kami pun melakukan beberapa upaya dengan berbagai sosialisasi. Mudah-mudahan bisa berdampak positif khususnya bagi penyelenggaraan pemilu agar partisipasi masyarakat bisa tembus 80 persen,”pungkasnya.

Sementara itu, Komisioner KPU Bontang lainnya yakni Erwin dan Saparuddin pun menjelaskan tahapan yang sedang dijalankan oleh divisinya. (cil)


Media Berperan Tekan Golput

Sabtu, 23/12/2017

RAKOR KPU-MEDIA: KPU Bontang menggelar rakor bersama media massa di Bontang untuk membantu mensosialisasikan pentingnya menyalurkan hak pilih.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.