SAMARINDA - Anggota DPRD Kaltim, Sokhip menanggapi santai atas tuduhan ijazah palsu yang ditujukan kepadanya oleh Forum Masyarakat Anti Korupsi (Formak). Sokhip (anggota dewan berinisial S) dilaporkan kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD Kaltim, Senin (5/3) atas tuduhan ijazah palsu.

Dia mengakui, pernah menjadi saksi dalam perkara penggunaan ijazah palsu yang diusut Polres Pasuruan.

“Slow (santai) saja dulu. Ini sudah sampai dimana prosesnya. Ini kasusnya sudah dua tahun lebih. Saya bukannya menantang, tapi saya sambil tertawa,” kata Sokhip menjawab pertanyaan media ini, Selasa (6/3) kemarin.

Soal tuduhan ijazah palsu dia menegaskan hanya sebagai saksi saja.

“Kalau misalnya, saya kan belum diapakan di kepolisian, kalau di sana itu, saya kan sebagai saksi saja,” katanya.

Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kaltim, Agus Suwandy mengaku akan mengikuti apa yang menjadi keputusan BK DPRD Kaltim.

“Kita menunggu keputusan BK,” kata Agus Suwandy.

Sementara Ketua BK DPRD Kaltim Dahri Yassin mengaku akan memanggil anggota dewan yang bersangutan untuk dimintai keterangan.

 “Hari Senin depan akan kita panggil,” ujar Dahri.

Diberitakan sebelumnya, Senin (5/3) kemarin, Ketua Formak Kaltim, Jericho Noldy menyerahkan laporan terkait dugaan ijazah palsu ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Kaltim.

Jericho mengatakan, laporan ke BK DPRD Kaltim diduga terkait dugaan ijazah palsu sokhib yang dibuat BSM, terpidana perkara ijazah palsu di Pasuruan, Jawa Timur. (sab)