Selasa, 22/05/2018
Selasa, 22/05/2018
KECEWA: Mahasiswa berusaha merusak baliho pimpinan DPRD Kaltim. ( sabri / korankaltim)
Selasa, 22/05/2018
KECEWA: Mahasiswa berusaha merusak baliho pimpinan DPRD Kaltim. ( sabri / korankaltim)
SAMARINDA - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Garda Kaltim menggelar unjuk rasa di DPRD Kaltim, Jl Teuku Umar Samarinda, Senin (21/5) sore. Aksi ini untuk memperingati 20 tahun reformasi.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa merusak baliho pimpinan DPRD Kaltim yang terpajang di halaman gedung DPRD Kaltim. Mahasiswa kesal karena tak satupun anggota dewan yang menemui mereka.
Dalam aksi tersebut juga sempat terjadi ketegangan antara massa dengan kepolisian, akibat massa memaksa untuk masuk ke area gedung DPRD Kaltim. Karena tidak digubris mahasiswa juga menutup gerbang kantor DPRD dengan spanduk besar bertuliskan “Reformasi Tak Mandiri #Segel DPRD Kaltim”.
Humas aksi, Sigit Untoro mengatakan aksi memperingati rezim Orba dengan saat ini tidak jauh berbeda, pasalnya di rezim Jokowi-JK, sejumlah masalah seperti di zaman Orba bermunculan. Mulai dari meroketnya nilai rupiah terhadap dollar, problem kebebasan dalam berpendapat, kedaulatan energi, serta pangan dan permasalahan tenaga kerja asing.
“Dulu di zaman Orba 1 dollar sama dengan Rp 16 ribu, saat ini mencapai Rp 14 ribu, dan cenderung naik terus, lalu terkait dengan UU MD3 yang sama saja dengan pemerintah maupun legislatif tidak ingin dikritik,”katanya.
Selain itu, mahasiswa juga mendesak pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan energi. Selanjutnya mahasiswa juga meminta agar ditingkatkan kesejahteraan tenaga kerja Indonesia dan pendidikan yang terjangkau.
Dan terahir mahasiswa meminta agar demokrasi ditegakkan, tolak pembungkaman, tindak tegas pelaku pelanggaran HAM dan represifitas terhadap masyarakat.
Karena tidak ditemui oleh anggota dewan mahasiswa akan menggelar aksi lanjutan. “Kami akan menggelar aksi kembali.”tandasnya. (sab)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.