Kamis, 19/07/2018
Kamis, 19/07/2018
BAJU ADAT : Surpani (kenakan baju khas adat Banjarmasin), Ketua Hanura Kaltim memberikan keterangan kepada awak media saat pendaftaran bacaleg di KPU Kaltim, Samarinda. Hanura tampil beda saat mendaftarkan jagoannya di Pileg 2019 dengan mengenakan pakaian
Kamis, 19/07/2018
BAJU ADAT : Surpani (kenakan baju khas adat Banjarmasin), Ketua Hanura Kaltim memberikan keterangan kepada awak media saat pendaftaran bacaleg di KPU Kaltim, Samarinda. Hanura tampil beda saat mendaftarkan jagoannya di Pileg 2019 dengan mengenakan pakaian
SAMARINDA - Tampil beda pengurus Partai Hanura mendapat pujian sekaligus peringatan. Sorotan datang dari Pengamat Politik UNMUL, Sabirudin.
Kata dia, tampil beda apalagi dengan seragam kedaerahan secara politik punya pengaruh namun tidak signifikan. Tapi untuk publikasi dan pencitraan partai justru dianggap penting.
“Identitas itu diperlukan untuk menarik massa, tapi untuk bisa menggiring arak-arakan, engga bisa cepat begitu,” katanya, kemarin.
Diketahui, para pengurus Partai Hanura mengenakan baju daerah saat mendaftar bacalegnya ke KPU Kaltim. Masing-masing pengurus mengenakan baju ada istiadat nusantara. Penampilan para pengurus partai besutan Oesman Sapta Odang ini sangat berbeda dengan pengurus partai lain yang mengenakan pakaian kebesaran partainya.
Sabir berpendapat dalam perspektif publikasi, tampil beda dengan mengedepankan identitas dianggap perlu. Partai tetap perlu menunjukkan citra positif kepada publik, termasuk yang dilakuka oleh Hanura Kaltim.
Akan tetapi ia menggarisbawahi upaya itu tidak serta merta langsung membuat publik tertarik untuk memilih. Kemudian, yang paling penting lagi kata dia partai juga harus hati-hati dengan atribut daerah, jusrru jangan sampai terjerumus pada penilaian yang mengarah pada SARA.
“Ini hanya cara menyampaikan bahwa partai mereka layak dipilih. Tapi enggak langsung tiba-tiba terpilih,” tegas dia.
Nah, terkait upaya pencitraan oleh Hanura lanjutnya merupakan cara partai agar lebih bernuansa lokal. Ia menuturkan itu merupakan cara membangun ikatan sosial dengan masyarakat. “Bangun kedekatan itu agak susah, makanya butuh simbol-simbol. Simbol yang digunakan oleh Hanura ini adalah identitas adat atau kedaerahan,” jelasnya.
Dia juga menambahkan cara demikian cukup penting demi membangun citra partai.
“Dalam hal publikasi, saya kira itu penting,” tandasnya. (sab)
Kamis, 19/07/2018
BAJU ADAT : Surpani (kenakan baju khas adat Banjarmasin), Ketua Hanura Kaltim memberikan keterangan kepada awak media saat pendaftaran bacaleg di KPU Kaltim, Samarinda. Hanura tampil beda saat mendaftarkan jagoannya di Pileg 2019 dengan mengenakan pakaian
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.