Jumat, 03/05/2019

Merasa Dicurangi, Caleg Gerindra Adu Mulut di Loa Janan

Jumat, 03/05/2019

Komisioner Bawaslu Samarinda, Muhaimin

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Merasa Dicurangi, Caleg Gerindra Adu Mulut di Loa Janan

Jumat, 03/05/2019

logo

Komisioner Bawaslu Samarinda, Muhaimin

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA – Loa Janan Ilir, Kota Samarinda menjadi kecamatan kedua yang mengalami keributan saat rekapitulasi penghitungan suara setelah Samarinda Ulu. Keributan dipicu adanya dugaan pergeseran suara oleh sesama kader partai politik pada Kamis (2/5/2019) dinihari kemarin, di mana saksi dari caleg Gerindra melihat terjadi pengurangan suara.  

Adu mulut tak terhindarkan saat warga tengah terlelap tidur. Keributan tersebut pun terdengar pagi harinya oleh Bawaslu Samarinda. Rumor yang berkembang salah satu caleg suaranya berkurang hingga 400 suara.  “Waktu di KPPS dan dibawa ke sini suaranya berbeda, jomplang sampai 400-an suara,” ucap salah seorang sumber yang enggan disebutkan identitasnya.

Pagi kemarin, Panwascam dan Bawaslu Samarinda mendatangi kantor camat Loa Janan Ilir yang menjadi tempat rekapitulasi. Hasilnya disepakati dilakukan rekapitulasi ulang untuk lima kelurahan yaitu Rapak Dalam, Harapan Baru, Sengkotek, Simpang Tiga dan Tani Aman. Rekapitulasi selesai sekitar pukul 14.15 WITA. Pergeseran suara tersebut pun membuat nama Ketua PPK Loa Janan Ilir, Noval jadi pembicaraan. Noval disebut bermain mata sehingga suara caleg dari Gerindra tersebut terjadi pergeseran namun yang bersangkutan membantah. 

Pihaknya mengatakan kasus tersebut terjadi tengah malam saat kondisi fisik petugas sedang tidak prima. Alhasil, petugas pun keliru dalam membacakan hasil rekapitulasi.  “Lagi pula kekeliruan itu tidak hanya di satu partai tapi tiga partai,” kata Noval singkat.

Komisioner Bawaslu Samarinda, Muhaimin yang mengawasi jalannya rekapitulasi ulang membenarkan hal tersebut. “PPK bilang mustahil bermain-main karena kekeliruan bukan di satu partai saja, tapi tiga. Jadi dugaan sementara kami ini karena persoalan teknis saja,” tegas Muhaimin.

Mengenai tudingan adanya pelanggaran, pihaknya belum berani memastikan. Kesalahan lanjutnya bukan pada hasil pencoblosan namun pergeseran saat rekapitulasi. “Ini masalah internal di partai. Kalau mau dibilang ada unsur kesengajaan kami belum bisa pastikan karena butuh penelusuran dan data otentik,” imbuhnya. 

Rekapitulasi ulang pun merupakan permintaan dari caleg Gerindra yang merasa dirugikan. “Untuk PDIP dengan PAN, kami tidak tangani karena yang mencuat ini Gerindra. Makanya cuma suara Gerindra yang kami rekap,” sebut Muhaimin. 

Terkait jumlah suara yang berubah, pihaknya belum bisa mematikan. Bawaslu membantah suara yang bergeser sampai 400. “Itu info liar, tadi prosesnya masih rekap belum dapat tertulis kami belum bisa sebut rinciannya,” tegas Muhaimin lagi. 

Bawaslu sendiri belum punya rencana lakukan pemanggilan karena menunggu laporan dari Panwascam Loa Janan Ilir.  Kalau pun ingin ada laporan, seyogyanya caleg bersangkutan berinisiatif melapor. Waktu untuk memproses pun lebih leluasa karena diluar tahapan pemilu. Meski pun KPU Samarinda sudah mengeluarkan edaran agak rekapitulasi di kecamatan harus rampung 4 Mei mendatang.  Sayangnya, PDIP dan Gerindra Samarinda yang dikonfirmasi enggan berkomentar. Ketua DPD PDIP Samarinda, Siswadi tidak merespon. Begitu juga Ketua DPD Ge-rindra Samarinda, Helmy Abdullah. (*)


Penulis: */Sabri

Editor: Aspian Nur

Merasa Dicurangi, Caleg Gerindra Adu Mulut di Loa Janan

Jumat, 03/05/2019

Komisioner Bawaslu Samarinda, Muhaimin

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.