Selasa, 22/08/2017
Selasa, 22/08/2017
Selasa, 22/08/2017
SAMARINDA - Kalimantan Timur dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan tahunan Governor’s Climate and Forests (GCF) Task Force atau Satuan Tugas Gubernur untuk Iklim dan Hutan yang akan di laksanakan di Balikpapan pada 25 sampai 29 September 2017 mendatang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim Riza Indra Riadi menyebut, terpilihnya Kaltim menjadi tuan rumah konferensi yang melibatkan 35 Negara bagian dan Provinsi dari 9 negara tersebut bukan tanpa alasan.
“Mereka melihat apa yang telah dilakukan oleh Kaltim, ada perkembangan positif dalam upaya kaltim melakukan perbaikan lingkungan,” ujarnya kepada media saat Press Briefing di Kantor Gubernur Kaltim Selasa (22/8) kemarin.
Ia membeber, salah satu upaya Kaltim dalam menurunkan tingkat Deforestasi (hilangnya hutan) adalah dengan dilakukannya moratorium pengelolaan hutan. Dimana diantaranya dievaluasinya 806 Izin Usaha Pertambangan (IUP), perkebunan dan perhutanan.
Selain itu, Riza mengatakan pertimbangan lain adalah karena Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, juga tercatat sebagai salah satu pendiri forum tersebut.
Sementara itu, Direktur Institut Penelitian Inovasi Bumi (INOBU) sekaligus Sekretaris GCF Indonesia Silvi mengatakan, adalah hal yang amat penting untuk melakukan penguatan dalam mengurangi deforestasi. Pasalnya hal itu dapat menjadi risiko signifikan dan sulit dikendalikan dalam rantai pasok komoditas.
“Termasuk komoditas kelapa sawit. Salah satu cara yang bisa dilakukan,adalah dengan cara pemerintah menggandeng pihak industri kelapa sawit, masyarakat lokal untuk menentukan target-target kesepakatan dalam mengurangi deforestasi,” ucapnya. (rs)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.