Selasa, 29/08/2017

Gerindra Masih Mengeluh Kurang

Selasa, 29/08/2017

ILUSTRASI

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Gerindra Masih Mengeluh Kurang

Selasa, 29/08/2017

logo

ILUSTRASI

JAKARTA – Partai Gerindra menyatakan, kenaikan dana partai politik dari Rp108 menjadi Rp1000 per suara sah yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan masih jauh dari harapan. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, kenaikan dana parpol masih belum proporsional untuk memenuhi kebutuhan parpol. 

“Dana parpol yang Rp108 itu jauh dari cukup dan sebenarnya yang Rp1000 juga masih jauh dari cukup,” ujar Riza, Senin (28/8) kemarin. 

Riza pun membandingkan dana parpol Indonesia dengan Meksiko. Dia menyebut di Meksiko pemerintah mengalokasikan dana parpol sebesar Rp60 ribu per suara sah. Besaran dana parpol, menurut Riza, merupakan hal krusial untuk memenuhi kebutuhan operasional parpol yang mencapai miliaran rupiah dalam satu tahun.  

Ia berkata, dengan dana parpol Rp1.000, Gerindra hanya mendapat sekitar Rp14,7 miliar per tahun. Jumlah tersebut merupakan alokasi atas suara sah yang dimiliki Gerindra dari hasil Pileg tahun 2014 yang mencapai 14.760.371 suara sah. 

“Jadi Rp1.000 itu masih jauh dari cukup bagi Gerindra. Bagaimana bagi partai lain,” ujarnya. 

Meski belum proporsional, Riza mengaku bersyukur pemerintah mulai menaruh perhatian bagi parpol. Ia berharap pemerintah menaikan dana parpol setiap tahun. “Anggaran parpol itu harusnya setiap tahun dinaikkan. Karena gaji Mendagri dinaikan. Secara bertahap ya,” ujar Riza sambil berkelakar. 

Riza menegaskan Gerindra tidak bergantung pada dana parpol untuk memenuhi kebutuhannya. Ia menyebut partainya memiliki sumber pendanaan pribadi berupa iuran yang bersumber dari iuran kader Gerindra di legislatif, iuran pengurus, iuran anggota, hingga usaha-usaha partai. 

Terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno menyatakan, kenaikan dana parpol merupakan hal wajar di tengah kecilnya anggaran pemerintah bagi parpol. “Kenaikan tersebut adalah wajar karena Indonesia merupakan negara dengan bantuan parpol yang terendah di kawasan Asia, apalagi dibandingkan dengan negara-negara demokrasi maju,” ujar Eddy. 

Eddy mengaku, PAN membutuhkan dana parpol untuk dialokasikan di bidang pengkaderan dan litbang, khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas dan kapasitas kader. Alokasi dana parpol untuk hal tersebut diyakini akan menciptakan kader PAN menjadi sosok politisi dan pemimpin masa depan. (kc)

Gerindra Masih Mengeluh Kurang

Selasa, 29/08/2017

ILUSTRASI

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.