SAMARINDA - Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kaltim yang akan berlangsung 2018 mendatang, yakni Pemilihan Gubernur Kaltim 2018, dan Pemilihan Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), KPU Kaltim memilih Duta Pemilu.

Ketua KPU Kaltim Muhamad Taufik menjelaskan, ada sekitar 70 mahasiswa yang secara aktif telah menjalani pembekalan mengenai kepemiluan selama 2 bulan di KPU Kaltim sejak Juli lalu.

Dalam perannya nanti, para mahasiswa yang akan menjadi duta KPU itu ‘dipaksa’ untuk melahap materi-materi tentang kepemiluan. Mereka nantinya akan me-lakukan sosialisasi dan menjadi mitra KPU dalam upaya meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat. 

“Duta Pemilu ini adalah mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Mulawarman (Unmul),” ujar Taufik, ditemui Koran Kaltim, Rabu (30/8) kemarin.

Ia mengatakan, melalui mahasiswa KPU berharap nantinya para Duta Pemilu ini nantinya dapat menyebarkan propaganda dan pengetahuan kepemiluan, minimal kepada rekannya.  Khususnya mereka yang memasuki usia pemilih pemula.  

Selain itu, lanjut dia lebih luas ia berharap para Duta Pemilu ini juga dapat menjadi penyebar informasi mengenai kepemiluan. Mereka direkrut dan ditanamkan pengetahuan tentang kepemiluan agar bisa menyebarkan informasi. 

“Paling penting memang mereka bisa menjadi semacam agen untuk mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dan berpartisipasi dalam Pilkada, Pemilihan Legislatif, hingga Pemilihan presiden,” tuturnya.

Sebagai upaya monitoring, ia mengatakan KPU akan membentuk grup diskusi dan komunikasi bersama para duta pemilu, yang berasal dari berbagai daerah di Kaltim. 

Upaya ini diharapkan dapat menggenjot tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilgub Kaltim 2018, dan Pilbup PPU 2018. Tingkat partisipasi pemilih di Kaltim masih sangat rendah. Samarinda yang melakukan Pilkada pada 2015 lalu hanya mencatat angka partisipasi 49 persen lebih. 

“Harapannya partisipasi meningkat, cara ini kami rasa akan efektif,” ungkapnya. (rs)