SAMARINDA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim menaregetkan angka partisipasi pemilih pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018 sebanyak 77,5 persen.  

Ketua KPU Kaltim M Taufik menjelaskan, angka tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan secara nasional. “Kami optimis, Pilkada kemarin (2013) tingkat partisipasinya 66 persen. Tapi dengan Data pemiih yang berkualitas akan meningkatkan angka itu,” ujar Taufik.

Ia mengatakan, upaya terus dilakukan untuk mencapai target tersebut.  Salah satunya dengan memberikan instruksi kepada KPU kabupten/kota untuk mengajak masyarakat melalui Rumah Pintar Pemilu (RPP).

Program-program bersifat sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, melalui RPP diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengikuti hajatan politik lima tahunan tersebut.

“Setiap hari mereka (KPU kabupaten/kota) memberikan edukasi, ada juga KPU yang datang ke sekolah dengan memberikan edukasi kepada pelajar,” tukasnya.

Selain perihal edukasi, KPU juga terus membenahi Daftar Pemilih Tetap (DPT).  Tak jarang DPT yang tak teratur dengan baik, kerap menjadi hal yang membuat gelaran pemilu tak sukses.  Data yang kurang mutakhir, sampai tak tercantumnya masyarakat yang harusnya sudah tercatat, menjadi sederet permasalahan. 

Namun demikian, Taufik mengatakan saat ini dengan adanya KTP elktronik atau E KTP, DPT akan didasarkan kepada data yang terekam pada E KTP.   “Dalam pemilu kali ini agak berbeda, karena harus punya e-KTP dan minimal suket (surat keterangan).  Jadi akan lebih baik dan efektif, karena data yang digunakan berupa data tunggal.  Kami optimis ini akan meningkatkan partisipasi , dan pemutakhiran data akan lebih efektif,” tandasnya. (rs)