Selasa, 28/11/2017
Selasa, 28/11/2017
Selasa, 28/11/2017
DJAROT Syaiful Hidayat mengaku enggan menjadi calon gubernur di Pilgub Kaltim Juni 2018 mendatang.
Kehadiran di Kaltim, menurut Djarot hanya selaku Plt menggantikan Dody Rondonuwu yang divonis inkrah dalam kasus korupsi dana kesehatan Pemkot Bontang dua periode lalu.
"Itu urusan DPP, petanya seperti apa. Yang jelas bahwa PDI Perjuangan banyak kader-kader potensial," katanya usai memimpin rapat kordinasi PDI Perjuangan wilayah Kalimantan Timur, kemarin.
Didesak apakah berminat, Djarot hanya geleng-geleng kepala. " Saya hanya plt sampai Pilgub selesai," ujarnya.
PDI Perjuangan Kaltim, katanya, memiliki kader yang mumpuni namun hal ini akan dilihat dan dievaluasi karena situasi di Kaltim cukup dinamis pasca kasus yang menimpa Rita Widyasari.
"Makanya kita pantau dan ikuti dan mba Ananda (Sekretaris PDI Perjuangan Kaltim) nanti akan mengkonsolidasi partai," tandasnya
Lanjutnya PDI Perjuangan memiliki kriteria calon apalagi melihat keberadaan Kaltim merupakan provinsi besar yang memiliki potensi sumber daya alam dan energi. Namun juga harus memperhatikan persoalan lingkungan akibat dampak eksploitasi alam. "Kemudian Kaltim juga masyarakat heterogen, masyarakat sangat menghargai kebhinekaan," tandasnya.
“Rencananya pertengahan Desember calon akan kami sampaikan. Sekarang lagi siapkan infrastruktur dulu," sambungnya. (din)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.