Kamis, 25/04/2024
Kamis, 25/04/2024
Suasana diskusi dari delegasi The Forest Dialogue di Universitas Mulawarman. (Foto: Rafik/Korankaltim.com)
Kamis, 25/04/2024
Suasana diskusi dari delegasi The Forest Dialogue di Universitas Mulawarman. (Foto: Rafik/Korankaltim.com)
Penulis: M Rafik
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Universitas Mulawarman kembali menyediakan wadah bagi para delegasi The Forest Dialogue terhadap tantangan dan peluang keberhasilan restorasi ekosistem di hutan Kalimantan Timur (Kaltim).
Sebagai informasi, tanggal 23-24 April, para peserta sudah melakukan survei lapangan di berbagai tempat. Mulai dari Mangrove Center Balikpapan, IKN Ibu Kota Baru Indonesia (Lokasi Percontohan Restorasi), Hutan Penelitian dan Pendidikan Universitas Mulawarman, hingga Borneo Orangutan Survival Foundation (Lokasi Restorasi).
Ketua Panitia Forest Dialogue, Mustofa Agung Sardjono menyampaikan, setelah peserta melakukan survei dan observasi di lapangan, hari selanjutnya akan dilangsungkan diskusi sesama peserta. Hal ini dinilai lebih efektif untuk membahas tingkat keberhasilan restorasi ekosistem hutan Kaltim pasca observasi.
Mustofa mengatakan jika diskusi hari ini lebih berfokus pada tantangan untuk pelaksanaan restorasi. Kemudian, besok akan dilakukan diskusi akhir untuk menemukan peluang-peluang keberhasilan restorasi ekosistem hutan.
"Antusias nya baik ya dari para delegasi. Ini mungkin model dialog terbaru, yang istilahnya mereka bisa menyuarakan pendapatnya dengan lantang," ujarnya, Kamis (25/4/2024).
Bukan hanya diikuti oleh akademisi dan organisasi pemerhati lingkungan di Kaltim. Namun, dialog ini juga melibatkan banyak stake holder dari kalangan nasional maupun internasional. Mulai dari swasta, pemerintah, LSM, akademisi, dan lain sebagainya.
"Hasilnya nanti bisa menjadi rekomendasi dan masukan, baik itu ke pemerintah, intansi pendidikan, ataupun yang lainnya dalam pelaksanaan restorasi hutan di Kalimantan, ataumun hutan dunia," tuturnya.
Sementara, Rektor Universitas Mulawarman, Abdunnur mengatakan jika keberhasilan restorasi ekosistem khususnya hutan, harus melibatkan banyak sektor dari berbagai pihak.
"Utamanya itu saling komitmen, dan memberikan masukan satu sama lain. Terlebih, dialog ini harus berkelanjutan, agar bisa menciptakan restorasi ekosistem yang baik kedepannya," pungkasnya. (Adv)
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.