KORANKALTIM.COM, TENGGARONG - Pelaksanaan Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) merupakan upaya untuk menggelorakan semangat gotong royong dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan yang berlandaskan keswadayaan sebagai sistem nilai sosial budaya yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Arianto mengatakan menghubungi Surat Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Nomor B-44/PEMBERDAYAAN/800.1.13.4/05/2024 Tanggal 2 Mei 2024 Perihal BBGRM ke-21 Tingkat Kabupaten Kukar dan Gotong Royong Serentak, maka diharapkan seluruh lapisan masyarakat kembali menggelorakan semangat gotong royong. Untuk di jajaran pemerintahan akan dilaksanakan apel pencanangan BBGRM ke 21 tingkat Kabupaten Kukar di Kecamatan Kembang Janggut.

“Pelaksanaan Apel Pencanangan BBGRM ke-21 Tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2024 sedianya dilaksanakan pada hari Rabu Tanggal 8 Mei 2024 ditunda menjadi hari Sabtu tanggal 11 Mei 2024 di Kecamatan Kembang Janggut,” kata Arianto.

Dalam surat yang disebarkan DPMD Kukar ke seluruh perangkat daerah se-Kukar perihal Gotong Royong Serentak se-Kukar menyampaikan beberapa hal, pertama kegiatan Apel Pencanangan BBGRM ke-21 Tingkat Kabupaten Kutai

Kartanegara Tahun 2024 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2024 di Kecamatan Kembang Janggut.

Gotong royong secara serentak se Kabupaten Kutai Kartanegara kecuali Kecamatan Kenohan, Kecamatan Kembang Janggut dan Kecamatan Tabang, tetap dilaksanakan pada hari Rabu Tanggal 8 Mei 2024 sesuai zona dan titik-titik pusat gotong royong yang telah ditetapkan sebagaimana Surat Sekretaris Daerah.

Kecamatan Kenohan, Kecamatan Kembang Janggut dan Kecamatan Tabang melaksanakan Gotong royong secara serentak pada hari Sabtu tanggal 11 Mei 2024 setelah pelaksanaan Apel Pencanangan BBGRM ke-21 Tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2024, titik pusat gotong royong ditetapkan oleh Camat masing-masing. 

“Ini bertujuan agar masyarakat merasa memiliki dan bertanggung jawab dalam melaksanakan, memanfaatkan dan melestarikan semangat serta jiwa gotong royong yang telah mulai luntur dalam dinamika masyarakat yang modern,” tegas Arianto. (*)