Selasa, 16/04/2024

Antrean BBM Subsidi Masih Terjadi, Wali Kota Ancam Cabut Usaha SPBU yang Kerja Sama dengan Pengetap

Selasa, 16/04/2024

Antrean BBM Subsidi yang terjadi di SPBU di Kecamatan Loa Jalan Ilir.(Ainur/Korankaltim.com)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Antrean BBM Subsidi Masih Terjadi, Wali Kota Ancam Cabut Usaha SPBU yang Kerja Sama dengan Pengetap

Selasa, 16/04/2024

logo

Antrean BBM Subsidi yang terjadi di SPBU di Kecamatan Loa Jalan Ilir.(Ainur/Korankaltim.com)

Penulis: Ainur Rofiah

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Antrean panjang masih terlihat disejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Samarinda utamanya pengendara roda dua maupun roda empat yang ingin mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.

Besar tuduhan dilayangkan masyarakat pada pengetap yang mendominasi pada jajaran atrean tersebut, bahkan banyak berspekulasi jika pihak SPBU bekerja sama dengan para pengetap.

Menanggapi hal itu, 

Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan bakal mengeluarkan surat edaran (SE) dan bakal mengambil tindakan tegas pekan depan.

“Minggu ini kami sikapi terutama keberadaan  Pertamini, paling lambat sepekan kedepan. Kalau soal Pertamini, mau dilarang harus ada dasar hukumnya dan arugmentasinya,” tegas Andi Harun kepada Korankaltim.com  Selasa (16/4/2024).

“Kalau disebut dibiarkan, pertanyaannya pemerintah punya kewenangan apa untuk membiarkan," lanjutnya.

Wali Kota yang akrab disapa AH itu menyebut ada kemungkinan  menyurati semua SPBU yang ada di Kota Samarinda, terutama yang diduga menjual BBM subsidi pada pihak pengecer dan bisa mencabut izinnya dengan alasan pelanggaran yang dilakukan, terbukti melakukan  pelanggaran hukum dan menjual BBM kepada Pertamini yang tidak mendapatkan legal izin usaha di SKK Migas.

“Dimungkinkan kepala daerah mengambil tindakan administratif, karena itu kami mengimbau kepada SPBU agar tidak menjadi bagian ‘turut serta dalam legalnya BBM eceran yang bida mendatangkan bahaya kemanusiaa, korban kebakaran,” tegasnya.


Editor Aspian Nur 

Antrean BBM Subsidi Masih Terjadi, Wali Kota Ancam Cabut Usaha SPBU yang Kerja Sama dengan Pengetap

Selasa, 16/04/2024

Antrean BBM Subsidi yang terjadi di SPBU di Kecamatan Loa Jalan Ilir.(Ainur/Korankaltim.com)

Berita Terkait


Antrean BBM Subsidi Masih Terjadi, Wali Kota Ancam Cabut Usaha SPBU yang Kerja Sama dengan Pengetap

Antrean BBM Subsidi yang terjadi di SPBU di Kecamatan Loa Jalan Ilir.(Ainur/Korankaltim.com)

Penulis: Ainur Rofiah

KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Antrean panjang masih terlihat disejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Samarinda utamanya pengendara roda dua maupun roda empat yang ingin mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.

Besar tuduhan dilayangkan masyarakat pada pengetap yang mendominasi pada jajaran atrean tersebut, bahkan banyak berspekulasi jika pihak SPBU bekerja sama dengan para pengetap.

Menanggapi hal itu, 

Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan bakal mengeluarkan surat edaran (SE) dan bakal mengambil tindakan tegas pekan depan.

“Minggu ini kami sikapi terutama keberadaan  Pertamini, paling lambat sepekan kedepan. Kalau soal Pertamini, mau dilarang harus ada dasar hukumnya dan arugmentasinya,” tegas Andi Harun kepada Korankaltim.com  Selasa (16/4/2024).

“Kalau disebut dibiarkan, pertanyaannya pemerintah punya kewenangan apa untuk membiarkan," lanjutnya.

Wali Kota yang akrab disapa AH itu menyebut ada kemungkinan  menyurati semua SPBU yang ada di Kota Samarinda, terutama yang diduga menjual BBM subsidi pada pihak pengecer dan bisa mencabut izinnya dengan alasan pelanggaran yang dilakukan, terbukti melakukan  pelanggaran hukum dan menjual BBM kepada Pertamini yang tidak mendapatkan legal izin usaha di SKK Migas.

“Dimungkinkan kepala daerah mengambil tindakan administratif, karena itu kami mengimbau kepada SPBU agar tidak menjadi bagian ‘turut serta dalam legalnya BBM eceran yang bida mendatangkan bahaya kemanusiaa, korban kebakaran,” tegasnya.


Editor Aspian Nur 

 

Berita Terkait

Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Berakhir Ricuh, Enam Mahasiswa Terluka

Besok, Ustadz Abdul Somad jadi Khatib Salat Jumat dan Isi Tablik Akbar di Masjid Al Qadar Tenggarong

Banjir di Mahulu Sudah Setinggi Empat Meter, BPBD Kaltim Kerahkan Personel untuk Evakuasi

Mahulu Diterjang Banjir, Lima Kecamatan Terendam Imbas Limpahan Air dari Ulu Mahakam dan Sungai Boh Malinau

P2LH-SDA Unmul Sudah Ambil Sampel Air SKM yang Berwarna Hijau

Pasar Baqa di Samarinda Seberang Diresmikan, Fasilitasnya Dilengkapi Masjid dan Lift Khusus Barang

Bermula dari Cekcok, Empat Pelaku Penganiayaan Anak di Samboja Ditangkap Polisi

Tiga Hari Air SKM Samarinda Berubah Warna

Bayi Perempuan Dibungkus Kain Putih Ditemukan di Semak Belukar, Polisi Selidiki Sekitar TKP Cari Pelaku

Empat Tersangka Penggerebekan saat Pesta Narkoba di Penginapan Samarinda Seberang Berpotensi Direhab

Pemkot Samarinda Luncurkan Aplikasi Perjalanan Dinas, Andi Harun: Meminimalkan Praktik Tidak Benar

Jalinan Asmara Diputus, Pria 30 Tahun Sebar Cuplikan Video Hubungan Intim dengan Mahasiswi di Samarinda

Hujan Deras Sejak Pagi Tadi, Kecamatan Long Apari Dilanda Banjir, Pipa Air Bersih Kampung Long Kerioq Terancam Putus

Pj Gubernur Bakal Evaluasi BKT, KIP Kaltim Sebut Langkah yang Tepat

Niat Mencari Kijing Bersama Tiga Temannya, Remaja Lelaki Tewas Tenggelam di Kolam Kebun Warga di Loa Tebu

Gadis Tujuh Tahun di Bontang Tewas Tenggelam Saat Bermain Sepeda

Sempekat Keroan Kutai Usulkan Lokasi CFD Dipindah ke Kawasan Kedaton

Tiga Pasang Remaja Pesta Narkoba di Penginapan Kawasan Samarinda Seberang, Empat Diantaranya Diamankan Petugas

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.