Selasa, 07/05/2024
Selasa, 07/05/2024
Kawasan Citra Niaga, diharapkan jadi destinasi wisata bagi masyarakat seperti Malioboro di Yogjakarta. (aspian)
Selasa, 07/05/2024
Kawasan Citra Niaga, diharapkan jadi destinasi wisata bagi masyarakat seperti Malioboro di Yogjakarta. (aspian)
Penulis: Ainur Rofiah
KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Menjaga eksistensi, itulah yang saat ini dilakukan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda Marnabas Patiroy terhadap kawasan pusat perdagangan terkenal di Kota Tepian yaitu Citra Niaga yang saat ini hampir rampung direvitalisasi itu.
Kepala Disdag Samarinda Marnabas Patiroy menjelaskan hal itu saat dikonfirmasi Korankaltim.com Selasa (7/5/2024) hari ini. Satu diantara cara menjaga eksistensi itu menurutnya adalah menghadirkan baca selembar mendapat hadiah yang bertujuan menarik minat para pelajar sekaligus meningkatkan literasi para pengunjung.
“Ada caranya, misal siapa yang bisa membaca satu lembar nanti dapat ember. Itu bentuk edukasi, supaya mereka mau membaca,” ungkap Marnabas.
Ruang perpustakaannya juga akan dihias sedemikian rupa sehingga bisa memotivasi para pembaca yang ditambah dengan menyediakan hadiah. Citra Niaga “dikeroyok” sejumlah Organisasi Perangkat daerah (OPD) untuk menarik minat Masyarakat, diantaranya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Koperasi dan UMKM dan Dinas Kesehatan.
Pada saat dipublikasikan, Marnabas mengaku Citra Niaga memungkinkan ibu-ibu yang membawa bayi untuk menyusui di ruangan yang telah disediakan. Ditambah dengan konsepnya yang pedestrian dan terbuka, Citra Niaga bakal dilengkapi dengan ruang kesehatan atau semacam klinik.
“Dari Dinkes kami siapkan ruang kesehatan dan ruang menyusui seperti klinik, karena ini konsepnya jalan seperti Malioboro, jadi mungkin saja pengunjung ada yang belum terbiasa, tiba-tiba keseleo atau kram kakinya,” ucap Marnabas lagi.
Ketersediaan fasilitas kesehatan (faskes) ini, adalah wujud dari harapan Pemerintah Kota Samarinda yang menginginkan pengunjung betah berjalan-jalan hingga 5 jam, sehingga meminimalisasi kemungkinan terburuk.
Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) diharapkan bisa bekerja sama, dan tidak menimbulkan kesan yang buruk pada wisatawan. “Kami kerja sama juga dengan pelaku usaha. Jangan sampai pelaku usaha ini seenaknya dan memberikan kesan yg tidak bagus. Sehingga baik wisatawan lokal, manca negara, mereka bisa menikmati,” tegasnya.
Dengan Samarinda sebagai Smart City, maka sudah seharusnya pembayaran non tunai diberlakukan pada tiap kios yang ada di Citra Niaga. Beberapa bank juga akan dilibatkan untuk memenuhi sarana pembayaran non tunai ini.
Untuk lokasi parkir direncanakan di lantai dasar Pasar Pagi yang bisa menampung hampir seribu motor. “Kami masih cari tanah yang bisa dijadikan kawasan parkir karena konsepnya kan seperti Malioboro. Kami juga akan sediakan juga petugas, jadi itu bisa dijadikan kantong parkir,” imbuhnya.
Citra Niaga juga dilengkapi dengan pendopo untuk pertunjukkan seni mulai dari tarian, bernyanyi hingga seni drama yang bisa diisi pelajar mulai dari SD sampai dengan jenjang selanjutnya.
Dan untuk hal itu Disdag bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) agar bisa memberikan informasi pada tiap sekolah.
Editor: Aspian Nur
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.