Senin, 15/01/2018

Perayaan Pernikahan di Islamic Center Disorot

Senin, 15/01/2018

kh hamri haz

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Perayaan Pernikahan di Islamic Center Disorot

Senin, 15/01/2018

logo

kh hamri haz

SAMARINDA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim KH Hamri Haz mengaku mendapatkan kritik pedas dari sebuah majalah dakwah nasional. Hal ini berkaitan dengan pengelolaan Masjid Islamic Center Samarinda. Ia mengaku mendapatkan telpon dari seorang pejabat redaksi majalah tersebut dari Jakarta belum lama ini.  

“Kita namanya pengantin itu susah, misalnya ada dangdut. Satu maju nyanyi, kalau asik maju semua. Akhirnya campur laki-laki perempuan tak terpisahkan lagi. Apalagi sekarang malah walaupun di masjid masuk tetap menggunakan sepatu. Nah itu yang dikritik oleh salah satu majalah,” ujarnya ditemui Koran Kaltim di halaman Islamic Center Sabtu lalu.

Seperti diketahui, Kawasan Islamic Center selain menjadi pusat kegiatan islam, seperti masjid, perpustakaan dan madrasah.  Salah satu ruangannya juga disewakan, untuk berbagai kegiatan, yang mana lazim disewakan untuk kegiatan perayaan pernikahan.

“Kebetulan pejabat redaksinya kenal dengan saya. Lalu dia telpon,” imbuhnya.

Mengenai hal tersebut, Kh Hamri Haz mengaku sudah menyampaikan kepada Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. Sempat dikeluarkan aturan, dan anjuran bahwa setiap penyewa, harus mencantumkan kode pakaian islami pada undangan acara. “Tapi ternyata sampai sekarang masih begitu,” tukasnya.

Ia mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut kepada pihak Badan Pengelola Islamic Center (BPIC). Kedepan, ia berharap ada semacam buku panduan yang harus dipatuhi, ketika akan menggunakan ruangan di kawasan Kompleks Islami Center.  “Karena kadang-kadang pengantin itu, jam 11 siang baru mulai, sudah dekat Dzuhur. Ada foto pegantin wanita dengan pakaian seperti itu (membuka aurat) dipasang di depan besar-besar. Kan kurang pantas yang seperti itu,” tukasnya.

Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat yang akan menggunakan ruangan di kawasan Islamic Center untuk mengikuti kaidah-kaidah dan batasan kepantasan dan adab di dalam kawasan masjid. 

“Sebenarnya kan bagus ya, jadi masjid ramai. Pernikahan juga bagian dari sunnah. Tapi mari kita jaga sama-sama,”pungkasnya. (rs)

Perayaan Pernikahan di Islamic Center Disorot

Senin, 15/01/2018

kh hamri haz

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.