Kamis, 18/01/2018

Usaha Kuliner di Samarinda ‘Naik Daun’

Kamis, 18/01/2018

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Usaha Kuliner di Samarinda ‘Naik Daun’

Kamis, 18/01/2018

SAMARINDA - Samarinda dianggap menjadi pasar yang menggiurkan bagi penjualan produk makanan. Para pelaku bisnis kuliner, terbukti terus berama-ramai menjajakan jualannya di Samarinda. 

Bahkan bisnis kuliner dianggap bisa meningkat 20 persen tahun ini. Hal itu terlihat dari peningkatan bisnis kuliner pada 2017. Saat ini, pengusaha kuliner sudah berani melakukan gebrakan baru, seperti konsep-konsep menarik untuk bersaing dengan bisnis lain.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua komunitas pengusaha yang tergabung dalam komunitas Tangan Di Atas (TDA) Samarinda Juni Ananda. 

Ia mengatakan, saat ini anggota TDA lebih dari 300 orang. Dari total itu 60 persennya bergelut di bisnis kuliner. Sehingga banyak pandangan berbeda dari tiap anggotanya untuk bisnis yang dianggap tak ada matinya.

“Contoh saja usaha saya, pada 2015 baru punya satu outlet. Memasuki 2017, sudah ada 7 outlet makanan,” ungkapnya kepada wartawan. 

Menurutnya, peningkatan pada 2017 tersebut tentunya disebabkan oleh daya beli yang mulai membaik. Makanan merupakan kewajiban yang pasti dilakukan banyak orang. Bisnis inilah yang paling bisa diharapkan para pengusaha.

“Bisnis besar seperti properti dan perkapalan masih susah, hal itu karena konsumen saat ini membeli yang penting-penting saja,” ujarnya.

Dia menjelaskan, di Samarinda anak muda sudah mulai mendominasi UMKM. Para pengusaha muda ini berani berjualan, dengan produk sederhana tapi punya kemasan yang baik dan menarik. Kemasan ini juga meningkatkan nilai produk. Kemasanlah yang membedakan dan membuat konsumen memilih walaupun makanannya sama.

“Daya beli masyarakat semakin baik. Ini saatnya para pengusaha kuliner bisa bersaing sehat,” katanya.

Juni mengatakan, selain tempat tinggal manusia juga butuh makan. Dengan mengacu pada prinsip dasar tersebut, bisnis ini tidak akan pernah mati. Namun, bisnis ini sangat ketat persaingannya. Konsumen akan cermat dalam memilih mana lapak kuliner yang benar-benar menyuguhkan kualitas, dan mana yang sekadar meramaikan tren pasar. 

“Pebisnis harus punya tren-tren baru. Jadi persaingannya jangan siapa yang paling murah, tapi siapa yang paling berkualitas,” katanya.

Desain unik, tambahnya, mampu menarik hati pelanggan. Jadi bisnis kuliner bukan sekadar enak, namun dituntut untuk berinovasi agar tidak kalah saing. Tren makanan yang berubah dengan cepat juga harus diperhitungkan.

“Tapi saya lihat teman-teman sudah banyak yang melakukan inovasi. Seperti bakso beranak-lah, bisnis kuliner kreatif seperti ini yang akan mendongkrak pasar kuliner tahun ini,” tandasnya. (rs)

Usaha Kuliner di Samarinda ‘Naik Daun’

Kamis, 18/01/2018

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.