KORANKALTIM.COM, SAMARINDA - Cuaca panas di beberapa kota di Kaltim, tak terkecuali di Samarinda selama beberapa hari belakangan memang cukup menyengat. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kota Samarinda, July Budi Kisworo mengatakan rata-rata suhu di Kaltim bisa mencapai 30 sampai 40 derajat celcius. Ia menyebut yang terjadi adalah anomali cuaca. “Iya betul. Sebetulnya ini terjadi hanya di Kaltim. Kalteng masih ok, Kalsel, Kalbar dan Sumatera sempat beberapa kali kebakaran, tapi sekarang sudah tidak, karena sudah mulai hujan disana,” katanya, kemarin.

Jika mengacu pada tren tahunan, bulan Januari kata July, Kaltim masih masuk dalam kategori musim penghujan. Tapi kalau dilihat dari situasi curah hujan yang turun, justru mengindikasikan adanya perubahan ke musim kemarau. Hal ini menurut dia, dipengaruhi oleh fenomena El Nino. El nino adalah fenomena memanasnya suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah hingga Timur. Di Indonesia, secara umum dampak dari El Nino adalah kondisi kering dan berkurangnya curah hujan.  “Saya kira untuk daerah Kaltim kelihatannya  El Nino walaupun kecil dengan indeks  6,5, tapi justru memberi dampak,” ungkapnya.

Namun demikian, ia memaparkan bahwa berdasarkan  kondisi suhu muka laut relatif positif, maka masih kemungkinan akan turun hujan pada periode Maret hingga awal April. 

Penulis: Rusdi