Rabu, 02/08/2017
Rabu, 02/08/2017
Rabu, 02/08/2017
SAMARINDA - Tahun ini Kota Tepian kembali gagal mendapat piala Adipura hal ini pun menjadi penghargaan yang selalu disia-siakan setiap tahunnya. Padahal untuk mengukur keberhasilan tingkat pembangunan suatu pemerintahan, dinilai dengan berbagai penghargaan khususnya ditingkat kebersihan lingkungan.
Mengetahui hal ini Wakil Walikota Nusyirwan Ismail tidak ingin menanggapi hal ini terlalu berlebihan.
“Ya kalau menjadi hal yang disayangkan sebenarnya tidak juga, justru kegagalan ini menjadi tantangan kita bersama agar bisa mendapatkan piala Adipura tahun mendatang,” ujar Nusyirwan, Rabu (2/8).
Selebihnya ia pun mengakui beberapa faktor sampai saat ini belum bisa lepas dari persoalan Kota Samarinda dan menyebabkan Piala Adipura belum singgah dalam koleksi penghargaan Pemkot Samarinda.
“Salah satunya prilaku warga yang masih sering membuang sampah sembarangan. Bahkan sering saya amati dibeberapa halaman depan pertokoan justru berhamburan padahal tokonya dipinggir jalan. Namun kalau sudah malam sampahnya berhamburan,” terang Nusyirwan.
Selain itu lanjutnya persoalan para pedagang ayam potong yang sering membuang sampah di sungai.
“Padahal sungai itu bukan sarangnya tempat sampah, namun selama ini kotoran bekas pemotongan ayam dibuang begitu saja di sungai. Hal seperti ini kan jelas semakin menambah kekumuhan kota kita. Belum lagi persoalan banjir yang selama ini menjadi persoalan yang belum bisa terselesaikan,” terangnya.
Selain faktor yang sudah ia sebutkan, tak ketinggalan persoalan beberapa kasus tenggelamnnya anak di lubang tambang.
“Padahal sedikit lagi kita bisa masuk dalam kategori yang standar, namun kasus tenggelamnya anak di lubang tambang membuat penilaian kota kita turun. Tentu ini menjadi bahan koreksi kami juga kedepannya untuk terus berbenah untuk meraih penghargaan tersebut,” demikian Nusyirwan. (ms)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.