Sabtu, 16/09/2017

Ratusan Calon Pendamping Desa Kaltim Jalani Wawancara

Sabtu, 16/09/2017

SELEKSI PENDAMPING: Ratusan calon tenaga pendamping profesional desa sebelumnya telah mengikuti seleksi tertulis yang dilaksanakan di auditorium SMA 10 Samarinda. Mereka memperebutkan kuota tenaga pendamping sebanyak 337 orang.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Ratusan Calon Pendamping Desa Kaltim Jalani Wawancara

Sabtu, 16/09/2017

logo

SELEKSI PENDAMPING: Ratusan calon tenaga pendamping profesional desa sebelumnya telah mengikuti seleksi tertulis yang dilaksanakan di auditorium SMA 10 Samarinda. Mereka memperebutkan kuota tenaga pendamping sebanyak 337 orang.

SAMARINDA - Sekitar 500 orang calon pendamping profesional desa dari sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Timur menjalani tes wawancara di hadapan tujuh tim penguji untuk memperebutkan 337 kuota yang tersedia.

“Niat baik saja sih ikut seleksi ini, kalau lolos syukur bisa mendampingi untuk kemajuan desa, kalau tidak lolos, ya melanjutkan aktivitas yang ada sebagai dosen dan wiraswasta,” ujar Mustato, seorang peserta seleksi dari Kabupaten Kutai Timur yang ditemui sebelum mengikuti tes wawancara, kemarin.

Mustato mengaku berangkat dari rumahnya di Sangatta, Kutai Timur, pada Jumat dini hari sekitar pukul 03.00 Wita dan sampai di Hotel Harris Samarinda, tempat tes wawancara sekitar pukul 06.30 Wita.

Sebelum berangkat, ia menyempatkan membuat satu termos kecil kopi sebagai bekal untuk diminum ketika menunggu tes wawancara.  Bekal kopi ini dimaksudkan untuk mengirit biaya. Saat berada di tempat antrean menunggu giliran dipanggil wawancara, ia dengan ikhlas membagi kopi dalam termos kecil yang dikeluarkan dari tasnya kepada beberapa peserta lain.

“Memang nikmatnya luar biasa, walau sedikit minum kopi, tapi di tengah lokasi yang tidak ada berjualan kopi. Kalau pun ada pasti  harganya mahal. Serasa mendapati danau di tengah padang pasir,” ujar Istiawan, setelah turut merasakan sedikit kopi hitam yang ditawarkan Mustato.

Bahkan, Mustato juga membawa bekal untuk sekali makan secukupnya. Menu yang dibawanya juga tergolong sederhana karena hanya nasi, telur, dan sambal.

“Sebenarnya saya membawa bekal nasi hanya cukup untuk sekali makan, tapi melihat situasi antrean yang cukup panjang sampai sore, terpaksa saya mengakali menjadikan dua kali makan. Siang dimakan separuh, nanti sore separuh lagi,” tutur mantan anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Kutai Timur periode 2015-2016 ini.

Ia merupakan salah seorang peserta yang mendaftar pendamping desa untuk posisi Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa (TA-PMD).

Meskipun mengaku ikhlas jika tidak lolos sebagai pendamping desa, namun ia tetap optimistis bisa diterima.

Sementara Samsu Rais dari Kuaro, Kabupaten Paser, salah seorang peserta tes wawancara yang melamar di posisi TA Pelayanan Sosial Dasar, juga mengaku akan kembali melanjutkan pekerjaan sebagai wiraswasta dan petani, jika nantinya tidak lolos seleksi.

Rais yang juga mantan anggota Panwaslu Kabupaten Paser periode 2015-2016 ini mengatakan bahwa seleksi yang diikuti ini merupakan bagian dari ikhtiar guna mengembangkan kapasitas diri sekaligus meningkatkan penghasilan.

“Rezeki, jodoh, dan maut itu di tangan Tuhan. Jika Tuhan menghendaki rezeki saya ada melalui pendampingan desa, maka saya akan lolos. Jika rezeki saya tidak ada di sini, ya saya tidak diloloskan,” ucap Rais. (ant)


Ratusan Calon Pendamping Desa Kaltim Jalani Wawancara

Sabtu, 16/09/2017

SELEKSI PENDAMPING: Ratusan calon tenaga pendamping profesional desa sebelumnya telah mengikuti seleksi tertulis yang dilaksanakan di auditorium SMA 10 Samarinda. Mereka memperebutkan kuota tenaga pendamping sebanyak 337 orang.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.