SAMARINDA – Tak bisa berharap banyak dengan APBD Kota Samarinda, pemenuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) akhirnya diusulkan ke Pemerintah Pusat. Namun dari tujuh taman yang diusulkan oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Samarinda hanya dua yang disetujui dan masuk dalam APBN. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Disperkim Samarinda Dadang Airlangga Nopandani.

“Yang akan berjalan pembangunanannya yaitu taman di lokasi SMP dan SMA 1 Jalan Anang Hasyim. Karena yang kami lihat di daerah situ memang belum ada RTH, sedangkan dari pusat meminta pembangunan RTH harus tersebar di setiap wilayah,” ujar mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP).

Ia pun mengakui dalam pendanaan menggunakan APBN memang sudah seharusnya diusulkan sebagai program dari Pemerintah Pusat dalam pemenuhan RTH di setiap wilayah yang tersebar di setiap kecamatan.

Selebihnya ia juga mengungkapkan pembangunan taman di lokasi tersebut sangat dimungkinkan digunakan oleh para anak sekolah karena lingkungannya dekat dengan sekolah yang dulunya berlokasi di Jalan Bhayangkara.

“Selain itu, kami juga ingin memecah agar tidak hanya taman-taman di tempat biasa saja yang ramai, tapi juga di daerah yang belum ada RTH-nya,” jelasnya.

Selain taman yang dekat dengan lingkungan sekolah, ada juga taman yang berfungsi untuk menyampaikan program presiden RI Joko Widodo.

“Itu Taman Revolusi Mental. Jadi lokasinya juga berdekatan dengan Taman Samarendah, namun lokasinya tepat berada di lahan parkir Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil),” jelasnya.

Taman Revolusi Mental diyakini sebagai taman yang memilik banyak manfaat, selain sebagai tempat rekreasi, juga tempat yang dapat memberikan pengetahuan bagi para pengunjungnya.

Sebelum kedua taman tersebut, Taman Cerdas sudah lebih dulu mendapatkan penanganan dari pusat.

“Kalau Taman Cerdas hanya mendapat anggaran untuk perbaikan-perbaikan saja seperti patung dan wahana permaian yang sudah selesai tahun ini juga,” tutup Dadang. (ms)