SAMARINDA – Dianggap tidak patuh membayar pajak, komisaris utama Hotel Mesra H Rusli akhirnya angkat bicara mengenai hal ini. Meski tidak mengelak ada penunggakan pajak, namun ia memiliki alasan tersendiri dalam menyikapi ini.

“Ya memang kami tidak akan mengelak, rinciannya bisa ditanyakan dengan pihak Bapenda (Badan Pendapatan Daerah). Namun bukan kami mau menghindari dari kewajiban, karena sejak berdiri hotel ini kami sudah komitmen akan terus menjalankan bisnis ini. Hanya saja di tengah perekonomian yang masih lesu sementara standar pelayanan akan tetap kami utamakan, sehingga pegawai kami yang tidak sesuai standar terpaksa harus diberhentikan bahkan hampir 50 persen,” ujar pria yang lahir di Sangkulirang ini.

Akibat kondisi yang kurang mendukung itu, karyawan yang bekerja saat ini yang masih dipertahankan hanya 95 orang. Padahal hotel yang terdiri dari 300 kamar tersebut, idealnya harus dipersiapkan setiap hari oleh tiga orang karyawan.

“Namun ini berbicara pelayanan terhadap konsumen. Itu yang tetap kami pertahankan, sehingga ada beberapa yang diberhentikan karena tidak sesuai standar dan mereka tetap dibayarkan pesangonnya. Makanya sampai saat ini tunggakan kami atau disebut utang kami terhadap pemkot belum bisa kami bayarkan sekarang,” jelasnya.

Ia pun telah melakukan berbagai upaya agar dapat menuntaskan tunggakan tersebut. Rusli juga menegaskan kewajibannya terhadap pemkot akan tetap dilunasi, namun ia hanya meminta keringanan dalam waktu pembayaran.

“Sebenarnya kami sudah berupaya meminta pemkot untuk memberikan keringanan karena mau bagaimana lagi kalau pemasukan kami memang belum mencukupi untuk membayar pajak. Bukan kami acuh dengan peringatan itu, karena kami sudah berupaya menemui pihak Bapenda, namun tetap saja mereka tidak mengindahkan,” tuturnya.

Rusli pun belum dapat memprediksikan adanya penurunan tingkat hunian setelah pemasangan spanduk peringatan yang berada di pintu masuk halaman depan Hotel Mesra. 

“Tapi memang harus diakui dalam dua tahun terakhir ini ada penurunan tingkat hunian. Namun saya tetap berupaya agar hotel ini tidak segera ditutup,” pungkas Rusli. (ms)