Sabtu, 14/10/2017
Sabtu, 14/10/2017
Sabtu, 14/10/2017
SAMARINDA - Pemerintah menganggap ayam kampung tidak hanya sebagai pelengkap dalam industri perunggasan tetapi komoditas strategis untuk ketahanan pangan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kaltim H Dadang Sudarya.
Dia mengemukakan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah mengalokasikan dana dalam upaya meningkatkan populasi ayam bukan ras. Kegiatan ditujukan bagi peternak lokal yang potensial untuk mengembangkan ayam bukan ras yang dialokasikan APBN melalui Disnak Keswan Kaltim.
“Unggas lokal menjadi komoditas strategis dengan ditunjukkan seriusnya pemerintah dalam membina kelompok-kelompok unggas lokal di Indonesia termasuk Kaltim,” katanya. Dadang menjelaskan pada 2011 dialokasikan dana APBN (Bansos) Rp1,518 miliar untuk 10 kelompok unggas di kabupaten/kota di Kaltim. Pada 2012, dialokasikan bansos untuk kegiatan pemeliharaan unggas di pedesaan sekitar Rp500 juta untuk empat kelompok dan kegiatan pembibitan ayam lokal Rp75 juta.
Kemudian 2013, kegiatan Pengembangan Budidaya Unggas Lokal yang di alokasikan untuk empat kelompok, integrasi ternak unggas satu kelompok dan pembibitan ayam lokal dua kelompok. Dana tersebut menurut Dadang dialokasikan pemerintah guna meningkatkan skala usaha melalui pengembangan usaha ayam lokal seperti pengembangan village breeding centre (VBC) atau pusat peternakan pedesaan.
Selain itu, penguatan pengembangan ayam lokal di provinsi terpilih, pengembangan kawasan unggas lokal dan unggas di pedesaan. Dadang mengakui hingga kini pertumbuhan kelompok unggas lokal masih belum menunjukkan perkembangan yang baik.
“Perlu adanya komitmen kuat pemerintah dan stakeholder terkait guna mendukung produk unggas lokal, sehingga membangkitkan semangat pelaku usaha dan kelompok tani serta peternak unggas lokal,” harap Dadang Sudarya. Kegiatan dirangkai dengan pengukuhan pengurus DPW Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) Kaltim dan DPD Himpuli Kabupaten Kutai Timur periode 2017-2022.(kgi)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.