Senin, 23/10/2017

GMSS Kembangkan Pusat Pembibitan

Senin, 23/10/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

GMSS Kembangkan Pusat Pembibitan

Senin, 23/10/2017

SAMARINDA -  Komunitas Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM) Samarinda,mengembangkan pusat pembibitan spesies tanaman lokal guna mendukung restorasi sungai, sekaligus mengembalikan fauna yang dulu pernah ada.

“Pembibitan aneka jenis tanaman khas sungai ini kami lakukan di Muang, tepatnya di sebelah sekolah sungai,” ujar Koordinator Umum GMSS-SKM Samarinda Yustinus Sapto Hardjanto.

Pembibitan dipusatkan di sebidang tanah pinjaman dari seorang warga setempat, sehingga komunitas peduli sungai ini sudah melakukan pembibitan secara vegetatif, generatif, dan mengambil bibit alam dari tumbuhan induk.

Saat ini, ujar Yustinus, beberapa yang berhasil dibibitkan dari biji adalah pohon bungur, jinga, putat, dan kapul. Sementara yang masih menunggu perkembangan adalah bibit jabon, dan kademba. 

Bibit kademba itu juga mulai ditanam dengan mengambil bibit dari alam yang tumbuh liar di persawahan dan rawa. Sedangkan sejumlah tumbuhan khas yang mulai langka dan tidak lagi ditemukan di Sungai Karang Mumus, sehingga masih dicari bibitnya, antara lain pohon ipil, resak, ara, jambu-jambu, leban, dan lainnya.

Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam restorasi keseluruhan terhadap SKM, seperti restorasi hidrologi dan marfologi, mengingat bentuk sungai terkait erat dengan kuantitas, kualitas, dan kontinuitas air.

Untuk itu, perubahan bahkan pengubahan sungai dan lingkungannya akan membuat siklus air menjadi terganggu, sementara sungai wajib memiliki area lindung, area resapan, sekaligus kawasan penyimpanan air yang berfungsi untuk menjaga air.

Kemudian restorasi sosio ekonomi kultural, mengingat dalam perjalanan sejarahnya bahwa sungai ini juga untuk menopang kehidupan warga Samarinda. Namun, seiring perkembangan kota, kini sungai itu terlupakan jasanya, bahkan kini menjadi tempat pembuangan sampah yang seolah tidak pernah berjasa.

Untuk itu, lanjutnya, upaya menyadarkan sekaligus memberikan pengetahuan kepada warga tentang fungsi dan makna penting sebuah sungai harus terus diberikan, termasuk mencari alternatif baru ekonomi berbasis sungai sehingga akan mendorong untuk memulihkan, menjaga, dan merawat sungai. (ant)


GMSS Kembangkan Pusat Pembibitan

Senin, 23/10/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.