Kamis, 15/06/2017

Penyuluh KB Kaltim Belum Ideal

Kamis, 15/06/2017

ILUSTRASI

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Penyuluh KB Kaltim Belum Ideal

Kamis, 15/06/2017

logo

ILUSTRASI

SAMARINDA -  Jumlah penyuluh Keluarga Berencana di Provinsi Kalimantan Timur hingga saat ini hanya 199 orang, jauh dari kebutuhan ideal yang seharusnya sebanyak 1.032 orang, karena penyuluh merupakan ujung tombak keberhasilan program tersebut.

“Di Provinsi Kaltim terdapat 191 kelurahan dan 841 desa, sehingga totalnya ada 1.032 desa/kelurahan. Idealnya satu desa/kelurahan terdapat satu penyuluh KB agar masyarakat mendapat pelayanan maksimal,” ujar Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Kaltim Eli Kusnaeli, kemarin.

Untuk itu, pihaknya mendorong penambahan jumlah penyuluh PNS, termasuk berharap kepada kabupaten/kota merekrut tenaga honor untuk ditempatkan di wilayah masing-masing agar ke depan jumlahnya proporsional.

Selain itu, lanjutnya, sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, menuntut para Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) mengetahui informasi teknologi dalam melakukan pembinaan, komunikasi, informasi, dan informasi kepada masyarakat.

“Salah satu terobosan BKKBN untuk meningkatkan kemampuan para PKB/PLKB adalah dengan menggelar workshop pemanfaatan IT dan melakukan uji kompetensi. Cara ini juga untuk mengatasi sementara kekurangan penyuluh karena melalui media sosial bisa dilakukan komunikasi,” katanya.

Ia berharap para PLKB yang merupakan ujung tombak di lapangan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk penyuluhan, database, dan mereka juga akan dilengkapi telepon pintar serta laptop supaya pekerjaan penyuluh lebih efektif dan efesien.

Sedangkan untuk uji kompetensi, katanya, kegiatan ini bertujuan agar tim mengetahui kemampuan, keterampilan, dan sikap, kemudian ditindaklanjuti dengan berbagai pelatihan untuk menjawab tantangan di masyarakat. 

Selanjutnya mereka diharapkan bisa memberikan yang terbaik untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera, melalui keterampilannya dalam menyuluh.

“Workshop ini dilaksanakan selama tiga hari pada 13-15 Juni 2017, kemudian dirangkai dengan uji kompetensi, dilanjutkan video conference dengan BKKBN Pusat dan BKKBN di sejumlah darah lainnya karena acara ini digelar secara serentak di beberapa daerah di Indonesia,” ucap Eli. (ant)


Penyuluh KB Kaltim Belum Ideal

Kamis, 15/06/2017

ILUSTRASI

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.