Senin, 18/12/2017

Pedagang Mulai Lirik Bawang Lokal

Senin, 18/12/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Pedagang Mulai Lirik Bawang Lokal

Senin, 18/12/2017

BALIKPAPAN - Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DPPP) Balikpapan memastikan Badan Urusan Logistik (Bulog) Kaltimra, akan masuk membantu membeli hasil panen bawang merah milik kelompok Tani Balikpapan, apabila harga bawang merah anjlok.

“Itu Bulog akan masuk dengan harga HPP (Harga Pokok Penjualan) pemerintah, supaya harga nggak hancur,” kata kepala DPPP Balikpapan Yosmianto, kemarin.

Hasil panen tanaman bawang merah yang dihasilkan 3 kelompok petani di Tritip dan Lamaru Balikpapan Timur, sudah mulai dilirik pedagang lokal Balikpapan. “Ya. Tapi mereka belum berani jual karena nunggu panen semua,” ujarnya.

Diterangkan Yosmianto, 3 kelompok tani bukan hanya menanam bawang tapi juga bahan kebutuhan lain. Yang jelas, mereka rutin menanam bawang.

“Itu mereka menanam swadaya sendiri ada seperempat hektare dan setengah hektare dengan hasil rata-rata 21-21 ton per hektar untuk bawang merah yang basah,” ungkapnya.

“Yang mahal kan bibitnya selama ini didatangkan dari Enrekang (Sulawesi Selatan). Kan sudah ada program BI mereka diikat untuk 50 persennya ditangkar pengembangan bibit bawang,” sambungnya.

Pengembangan dan penangkaran bibit bawang merah ini dimaksudkan agar bibit mudah diperoleh, dan juga makin terjangkau.

Selain program BI juga ada program bantuan APBN melalui APBD provinsi pada 2017 seluas 10 hektare. “25 persen juga dialokasikan untuk bibit. Itu juga bibit dari Brebes (di Jawa Tengah),” ungkapnya.

Selama ini diakui petani jarang menikmati hasil panen karena yang diuntungkan adalah perantara. Karena itu Pemkot bersama TPID, memiliki program pasar penyeimbang harga yakni petani dapat menjual hasil pertanian langsung kepada masyarakat. Menurutnya, DPPP juga sudah melakukan itu dengan menggelar pasar tani di kantornya. 

“Kan ini bagian dari program TPID. Petani langsung juga kepada pedagang pasar. Bukan hanya bawang saja tapi juga sayur mayur, cabai,” tandasnya. 

Pasar penyeimbang ini masih diprogramkan oleh Dinas Perdagangan dengan membuat kios sendiri, dan penjualan langsung petani di pasar Klandasan.

“Kita ada lembaga petani yang biasa jualan. Supaya mereka dapat nilai tambah dengan harga produk yang dijual langsung,” tukasnya. (din)

Pedagang Mulai Lirik Bawang Lokal

Senin, 18/12/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.