Senin, 08/01/2018

Rp225 Juta Lenyap Sekejap

Senin, 08/01/2018

KAPOLRES Balikpapan AKBP Wiwin Firta mengecek lokasi kebakaran. Selain menghanguskan rumah, juga merenggut nyawa seorang ibu beserta 2 anaknya

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Rp225 Juta Lenyap Sekejap

Senin, 08/01/2018

logo

KAPOLRES Balikpapan AKBP Wiwin Firta mengecek lokasi kebakaran. Selain menghanguskan rumah, juga merenggut nyawa seorang ibu beserta 2 anaknya

BALIKPAPAN - Kebakaran yang menghanguskan seratusan bangunan di Klandasan Ulu, Jumat (5/1) dini hari, menyisakan kebingungan bagi Mutia, warga RT 12, yang juga korban kebakaran. Betapa tidak, rumah yang dia bangun dengan uang pinjaman bank Rp225 juta dan menyisakan pelunasan 3 tahun lagi, ikut ludes.

“Tanah bangunan saya sudah saya sertifikatkan mas 5 tahun lalu. Lahan yang saya buat sertifikat, waktu itu ikut program prona . Dulu itu masuk lahan Pemkot,” kata dia, kemarin.

Dia harus merogoh Rp225 juta untuk membangun rumah yang dia tinggali bersama 2 anaknya, dengan cara meminjam uang di bank. “Saya pinjam bank, habis (bangunan ludes) dalam waktu singkat. Cicilan masih tiga tahun lagi, belum lunas,” ujarnya.

Mutia menempati lahan 6,5 meter kali 17 meter dengan bata ini harus membayar cicilan perbulannya Rp2,2 juta. “Saya nggak tahu harus bagaimana lagi. Apa ada keringanan dari bank? Apalagi suami saya sakit di rumah sakit” ujarnya bertanya-tanya.

“Dikira tetangga itu api dari rumah saya. Mereka gedor-gedor pintu. Pas saya buka api sudah besar. Asalnya dari rumah sebelah saya itu (nomor 47),” sebut Mutia, yang tinggal di nomor rumah 46.

Warga lainnya, Erni (56) yang tinggal di RT 23 mengaku tidak sedikit korban kebakaran, yang hanya menyelematkan diri dengan pakaian di badan.

“Hanya baju saja yang diselamatkan. Tapi saya bawa anak-anak dan ijazah,  motor yang saya pakai ini punya suami saya. Yang terbakar uang gaji anak saya,” katanya.

Meski mendapatkan bantuan selama tinggal di tenda pengungsian, Erni masih berkeinginan dia dan keluarganya kembali menempati lahan yang sama.

Sementara di posko kesehatan pengungsian, keluhan kesehatan yang mendominasi dilaporkan korban kebakaran, adalah hipertensi dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas). Setiap harinya warga korban kebakaran yang datang sekitar 50 orang, untuk melakukan pengobatan.

Rencananya, Polres Balikpapan akan mendatankan tim Puslabfor Polri, untuk menyelidiki penyebab kebakaran, yang menghanguskan 101 rumah itu. “Kami menunggu tim Labfor. Mudahan besok (hari ini), mereka sudah bisa berangkat ke sini,” kata Kasat Reskrim Polres Balikpapan AKP Ruslaeni. (din/yud)

Rp225 Juta Lenyap Sekejap

Senin, 08/01/2018

KAPOLRES Balikpapan AKBP Wiwin Firta mengecek lokasi kebakaran. Selain menghanguskan rumah, juga merenggut nyawa seorang ibu beserta 2 anaknya

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.