BALIKPAPAN – Peternak Balikpapan diperkirkaan hanya mampu memenuhi kebutuhan hewan kurban dengan prosentase 50-60 persen saja, dari total kebutuhan hewan kurban tahun ini yang mencapai 4.500 ekor sapi dan kambing.

Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Perikanan Kota Yosmianto mengatakan, sedikitnya ada 2.300 hewan kurban disediakan oleh petani lokal kota Balikpapan, untuk perayaan hari besar Idul Adha tahun ini.

Sementara, terkait kekurangan kebutuhan hewan kurban akan dipasok dari luar seperti Gorontalo, Sulawesi.

“Jumlah yang disediakan itu terdiri hewan sapi sebanyak 1.300 ekor dan 1.000 ekor kambing. Sementara kebutuhan untuk kurban itu, sekitar 3.000 ekor sapi dan 1.500 kambing. Sebagian besar peternak lokal mampu menyediakan. Sedangkan kekurangannya didatangkan dari luar daerah Balikpapan seperti Sulawesi,” kata Yosmianto, Senin (14/8).

Namunn demikian, menurutnya kebutuhan hewan kurban tahun ini masih sama dengan tahun lalu. “Perkiraan sama, tidak beda jauh dengan kemarin,” ujarnya

Dia menerangkan, tahun ini pengajuan izin penjualan hewan kurban, pedagang dapat mengurus langsung ke Kelurahan kemudian koordinasi dengan pihak Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan.

“Tahun lalu ada 13 pedagang yang mengajukan izin berjualan hewan kurban. Kalau ada titik lain, nanti kita pantau juga,” katanya.

Bicara kesehatan hewan kurban, setiap keperluan besar akan hewan kurban, dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban ke sejumlah pedagang yang melakukan penjualan hewan kurban. “Yang sudah diperiksa kita beri tanda,” jelasnya.

Seorang pedagang hewan kurban di kawasan Kampung Timur, Balikpapan Utara Deni menyebutkan, sapi yang dijualnya didatangkan dari luar Balikpapan yakni dari Sulawesi. 

“Persediaannya masih sama dengan tahun lalu 100 ekor. Jenis sapinya Brahma, Bali dan lainnya. Kalau soal harga, sesuai berat. Ada Rp15 juta, ada yang lebih dari itu,” kata Deni.

Namun demikian, harga jual hewan kurban, mengalami sedikit kenaikan disebabkan biaya transportasi. Meski demikian, kenaikannya tidak besar. (din)