Senin, 21/08/2017
Senin, 21/08/2017
WALI Kota Rizal Effendi didampingi jajaran BI dan Pertamina, saat transaksi non tunai pembelian BBM, di SPBU MT Haryono Damai, kemarin. (FOTO: DIN/KK)
Senin, 21/08/2017
WALI Kota Rizal Effendi didampingi jajaran BI dan Pertamina, saat transaksi non tunai pembelian BBM, di SPBU MT Haryono Damai, kemarin. (FOTO: DIN/KK)
BALIKPAPAN - Mulai Senin (21/8) kemarin, masyarakat sudah bisa melakukan pembayaran transaksi pembelian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Damai jalan MT Haryono Balikpapan Kota, dengan cara non tunai (cash less), usai penandatanganan kerjasama Pertamina dan Bank Mandiri, yang juga didukung Pemkot dan Bank Indonesia (BI).
Sinergi Pemkot bersama BI, Bank Mandiri dan Pertamina mendorong masyarakat untuk dapat melakukan transaksi non tunai, untuk memudahkan transaksi, lantaran tidak direpotkan dengan penyediaan uang tunai.
Kegiatan ini ditandai dengan pengisian BBM oleh Wali Kota Rizal Effendi, disaksikan Kepala BI Balikpapan Suharman Tabrani, Kepala Cabang Mandiri Balikpapan Puji Heru, Asisten Manajer RU V Teuku Desky Arifin, serta SKPD terkait.
Desky menerangkan, selain memudahkan transaksi, pola ini mudah dimonitor. “Mudah di-print out produk apa berapa nominalnya. Lebih safety di SPBU, setiap hari 20 ton atau sekitar Rp200 juta uang cash. Bisa terhindar kecurian permainan atau kembalian buat konsumen, uang robek dan lain-lain,” kata Desky.
Dia menambahkan kedepannya pihaknya siap memberikan pelayanan serupa, disejumlah SPBU Pertamina lain. Namun demikian, pelayanan cash less ini baru diperuntukkan untuk pembelian BBM non subsidi.
Kepala Bank Mandiri Balikpapan Puji Heru mengatakan saat ini pihaknya menyiapkan sarana dan infrastruktur. “Hari ini (kemarin) peluncuran sajag saja. Ujicoba sebenarnya sudah lama. Kartu debit, kredit dan e-Money yang bisa digunakan untuk transaksi non tunai,” sebutnya.
Sementara Suharman Tabrani juga menerangkan, program gerakan transaksi non tunai, masih terkendala pada perilaku masyarakat yang lebih percaya pada transaksi tunai. “Kesiapan infrastruktur dan konektivitas jaringan, juga mempengaruhi kecepatan pelayanan,” ungkap Suharman.
“Kalau makin lama kan masyarakat malah makin malas. Tadi kita ukur waktu ngak sampai satu menit,” ujarnya.
Sementara Wali Kota Rizal Effendi juga mengapresiasi layanan baru itu. “Karena kami sejak 1 Agustus lalu, mengeluarkan surat edaran kepada SKPD, dan pelajar di sekolah-sekolah sebagai generasi milenia yang banyak menggunakan teknologi IT,” kata Rizal. (din)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.