Kamis, 17/08/2017
Kamis, 17/08/2017
Kamis, 17/08/2017
MALINAU – Isu keberadaan anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sempat menghangat di tengah masyarakat sejak Rabu (16/8) lalu, saat anggota Polres Malinau menangkap SA, warga Desa Malinau Kota, Kecamatan Malinau Kota.
Sebagian besar warga kuatir ISIS telah menyebar di Malinau. Sebab, SA telah menyebarkan faham radikal kelompok tersebut dan telah memiliki pengikut.
Kapolres AKBP Wiwin Firta saat dikonfirmasi usai upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72, Kamis (17/8) membenarkan bahwa pihak-nya telah menangkap SA. “Sekarang sudah kami amankan. pihak kepoli-sian sedang terus melakukan penye-lidikan,” tegasnya, Kamis (17/8).
Menurut dia, SA ditangkap usai kembali dari sebuah bank. Saat itu, SA memakai baju mengandung atribut ISIS. Lalu, anggota polisi yang berjaga di bank tersebut menyampaikan laporan. Kemudian, tim Polres Malinau melakukan pengintaian dan menangkap SA.
“SA Berasal dari Sulawesi ,yang kemudian menikah dengan orang sini (Malinau,red). SA sudah tinggal di Malinau selama 9 bulan,” ungkap AKBP Wiwin Firta.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya melakukan penggeledahan di tempat tinggat SA. Di rumah SA, polisi menemukan baju dan atribut ISIS, termasuk sejumlah buku-buku kelompok radikal.
“SA mengaku mendapatkan itu dari orang saat berada di Tarakan. Semua itu pengakuannya hanya pemberian,” papar AKBP Wiwin Firta.
Saat ini, kata dia, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan. Dan, pihaknya telah melaporkan penangkapan tersebut ke Kapolda dan Densus 88.
“Sudah kami laporkan. Sekarang masih dalam proses penyelidikan,” tandasnya.
Menurut dia, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, SA adalah warga yang sehari-hari bekerja sebagai petani. Dan, baju atribut ISIS hanya digunakan untuk ke kebun. SA tidak memiliki aktifitas gerakan berdakwah atau aktifitas lain yang terkait dengan kegiatan penarikan massa.
Kapolres belum memastikan apakah SA tidak tahu menahu soal ISIS (hanya kebetulan menerima barang yang menjadi identitas ISIS) atau sebaliknya. “SA sudah kami amankan. Sekarang masih dalam proses penyelidikan kami,” pungkasnya. (wh)
MALINAU – Isu keberadaan anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sempat menghangat di tengah masyarakat sejak Rabu (16/8) lalu, saat anggota Polres Malinau menangkap SA, warga Desa Malinau Kota, Kecamatan Malinau Kota.
Sebagian besar warga kuatir ISIS telah menyebar di Malinau. Sebab, SA telah menyebarkan faham radikal kelompok tersebut dan telah memiliki pengikut.
Kapolres AKBP Wiwin Firta saat dikonfirmasi usai upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72, Kamis (17/8) membenarkan bahwa pihak-nya telah menangkap SA. “Sekarang sudah kami amankan. pihak kepoli-sian sedang terus melakukan penye-lidikan,” tegasnya, Kamis (17/8).
Menurut dia, SA ditangkap usai kembali dari sebuah bank. Saat itu, SA memakai baju mengandung atribut ISIS. Lalu, anggota polisi yang berjaga di bank tersebut menyampaikan laporan. Kemudian, tim Polres Malinau melakukan pengintaian dan menangkap SA.
“SA Berasal dari Sulawesi ,yang kemudian menikah dengan orang sini (Malinau,red). SA sudah tinggal di Malinau selama 9 bulan,” ungkap AKBP Wiwin Firta.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya melakukan penggeledahan di tempat tinggat SA. Di rumah SA, polisi menemukan baju dan atribut ISIS, termasuk sejumlah buku-buku kelompok radikal.
“SA mengaku mendapatkan itu dari orang saat berada di Tarakan. Semua itu pengakuannya hanya pemberian,” papar AKBP Wiwin Firta.
Saat ini, kata dia, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan. Dan, pihaknya telah melaporkan penangkapan tersebut ke Kapolda dan Densus 88.
“Sudah kami laporkan. Sekarang masih dalam proses penyelidikan,” tandasnya.
Menurut dia, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, SA adalah warga yang sehari-hari bekerja sebagai petani. Dan, baju atribut ISIS hanya digunakan untuk ke kebun. SA tidak memiliki aktifitas gerakan berdakwah atau aktifitas lain yang terkait dengan kegiatan penarikan massa.
Kapolres belum memastikan apakah SA tidak tahu menahu soal ISIS (hanya kebetulan menerima barang yang menjadi identitas ISIS) atau sebaliknya. “SA sudah kami amankan. Sekarang masih dalam proses penyelidikan kami,” pungkasnya. (wh)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.