Senin, 21/08/2017

Polisi Periksa Percakapan Pelaku di HP

Senin, 21/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Polisi Periksa Percakapan Pelaku di HP

Senin, 21/08/2017

TARAKAN – Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit melalui Perwira Urusan Subbag Humas Ipda Deny Madriyanto mengungkapkan, penyidik hingga saat ini masih terus mengembangkan pengakuan S, ibu kandung bayi dalam freezer yang ditemukan tewas Agustus lalu. Menurutnya, banyak keterangan dan pengakuan S yang masih menganjal dalam penyelidikan pihak kepolisian.

“Kita juga sampai harus mengirimkan Hp (Handphone) S ke Polda Kalitm, untuk membuka semua percakapan S yang ada didalamnya. Kita sudah mendapatkan konfirmasi dari Polda Kaltim, semua percakapan di Hp milik S sudah berhasil dibuka,” ujarnya.

Namun, kata Deny penyidik sendiri belum bisa memberikan keterangan terkait semua percakapan yang ada didalam Hp S. “Semua barang bukti yang ada didalam hp S masih ditangan penyidik Polda, selanjutnya hasilnya masih terus kita lakukan analisis dulu. Jadi Hp pelaku kita bongkar dan semua percakapannya akan kita analisis,” kata Deny.

Ia menerangkan, penyidik membongkar semua percakapan S selama ini untuk mengetahui apakah ada percakapan suaminya mengetahui bahwa S hamil atau tidak. Selain itu, penyidik juga ingin tahu apakah benar bayi yang dilahirkan S itu anaknya dengan suaminya.

“Karena jangan-jangan itu anak orang, kita juga ingin tahu apakah benar dia melahirkan sendiri atau tidak. Percakapan sudah ada, namun belum kita terima dari Polda. Nanti kita tinggal Tinggal analisi keterkaitan yang ada didalam percakapan itu,” ungkapnya.

Rencananya dalam waktu dekat ini kasus S akan ditahap satukan oleh penyidik. Terkait pengeledahan yang dilakukan penyidik dirumah dan tempat pencucian milik S pada Jumat lalu (18/8).

Untuk saksi sendiri, hingga saat ini pihak kepolisian sudah memeriksa 7 saksi. Ketujuh saksi tersebut saat ini dianggap sudah cukup untuk pihak penyidik melakukan penyidikan dan melenkapi berkas penyidikan. Diantara ketujuh saksi tersebut, diantaranya ada teman-teman S dan ibu kandungnya sendiri.

Deny juga mengungkapkan, selama dimintai keterangan S sendiri sering berubah-rubah dalam memberikan keterangan kepada polisi. Bahkan S kepada penyidik sempat mengakui, usai melahirkan ia menelpon suaminya untuk menjemput anak pertamanya untuk dibawakan kepada ibunya. Suaminya yang saat itu melihat istrinya pucat kemudian menanyakan keadaan S, usai ditanya S menjawab bahwa ia baru-baru saja habis melakukan kuret dan bayinya hancur.

“Itu ganjal dari keterangan si pelaku. Kita belum mendalami kesana karena saat ini anggota kita masih mutasi dan kita kedepannya agendakan kesana,” pungkasnya.

Terpisah, Nunung Tri Sulistyawati, Penasehat Hukum (PH) S menuturkan saat penggeledahan kedua dirumah S di Jalan Lestari RT 3, Kelurahan Karang Harapan, penyidik mengambil kotak berisi jamu habis melahirkan yang disembunyikan S dibawah tumpukan pakaian dalam lemari baju.

“Lemari pakaian ada dikamar utama S, memang waktu kita masuk kedalam rumahnya itu saya juga tidak tahu apa yang mau disita. Tapi, saat ada perbincangan antara S dengan penyidik memang S langsung mengarahkan ke kamar tamu utama, jadi saya hanya menyaksikan saja,” ujarnya.

Selain kotak berisi jamu habis melahirkan, penyidik sebenarnya sempat menggeledah lemari, tas dan laci didalam kamar. Namun, yang dibawa hanya kotak berisi jamu, baju daster, pakaian dalam S yang digunakan saat S melahirkan bayinya.

Sementara, penggeledahan di pencuian mobil di lokasi ditemukannya bayi didalam freezer penyidik hanya menyita beberapa dokumen yang disimpan didalam map warna coklat. “Kalau dokumen saya belum disampaikan penyidik apa saja yang dibawa itu, tapi sepertinya hanya dokumen kosong atau tanpa nama gitu saja,” kata dia.

Sementara, kondisi S sendiri kata dia masih bisa diajak komunikasi dengan baik dan tampak tidak depresi. “Waktu melahirkan anak keduanya ini juga, pengakuan S tidak ada air asi, jadi sehat saja sampai sekarang. Tapi, kan apa yang ada didalam pikirannya cuma S yang tahu, mungkin saja hanya tampaknya saja baik,” tandasnya. (saf)


Polisi Periksa Percakapan Pelaku di HP

Senin, 21/08/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.