SAMARINDA – Guna mengantisipasi beredarnya obat PCC (paracetamol, caffeine, dan carisopro-dol), guru-guru SMPN 22 Samarinda langsung bergerak cepat dengan melakukan himbauan setiap satu kali seminggu,  terkait bahaya penggunaan obat PCC.

Kepala SMPN 22 Samarinda, Asmuran mengatakan, sejak keluarnya surat edaran dari Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda terkait bahaya obat PCC, SMPN 22 Samarinda rutin mensosialisasikannya kepada para siswa.

“Jadi sejak surat edaran keluar, saya langsung mengambil tindakan cepat dengan mengingatkan kepada guru-guru SMPN 22 agar kiranya melakukan himbaun bahaya obat PCC kepada siswa dalam setiap seminggu sekali,” kata Asmuran, Minggu (8/10) kemarin.

Selanjutnya, untuk mengantisipasi hal tersebut, SMPN 22 Samarinda juga menjalin kerjasama dengan puskesmas terdekat di Samarinda untuk memberikan penyuluhan PCC dan makanan sehat.

“Kami berharap dengan adanya kerjasama ini, bisa memberikan manfaat untuk mencegah siswa kita (SMPN 22) agar menjauhi dan tidak mengkonsumsi obat PCC,” imbuhnya.

Untuk diketahui, PCC memiliki kandungan serupa Somadril, yakni Carisoprodol yang berfungsi untuk melemaskan otot demi menghambat rasa sakit ke saraf dan otak. Karenanya, obat ini ketika dikonsumsi berlebih akan menyerang sistem keseimbangan saraf.

Obat-obatan ini menimbulkan efek seperti kantuk dan halusinasi sebagaimana efek penggunaan narkotika. Jika efek jangka panjang penggunaan pil ini secara terus-menerus akan menimbulkan kerusakan organ tubuh seperti jantung dan ginjal. (sab)