TANJUNG REDEB - Belum terbit keputusan pasti dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim terkait keinginan Komite SMA 11 Talisayan agar kepala sekolah segera dipindahkan. Mendapat reaksi keras dari seluruh warga pesisir di Kabupaten Berau khususnya wilayah Kecamatan Talisayan, yang meminta agar Disdikbud Kaltim bergerak cepat. Mengingat, perjuangan masyarakat pesisir agar segera dijadikan DOB, jangan sampai tercoreng dengan kelakuan tenaga pendidik yang membuat dunia pendidikan buruk.

“Ingat ya, kami perjuangkan Berau Pesisir agar jadi DOB tentu untuk kebaikan masyarakat pesisir. Jangan dinas angkat orang yang tidak benar jadi kepala sekolah, Kepsek SMA 11 harus dievaluasi,” terang Akmal selaku wali murid dan tim DOB Berau Pesisir kepada Koran Kaltim, kamarin.

Dia juga meminta Bupati Berau, Muharram bisa turun tangan menanggapi kejadian yang sangat tidak baik di SMA 11 Talisayan ini. 

Hingga hari ini anak didik beserta komite sekolah sudah tidak merasa nyaman dengan keadaan sekolah. yang dilakukan oleh Kepsek saat ini. Dan ternyata, keadaan ini bukan hanya 100 % tenaga pendidik dan kependidikan,  komite yang merasa gerah. Akan tetapi juga kepala kampung dan masyarakt juga udah gerah dg keberadaan Kepsek tersebut di SMAN 11 Berau.

“Jika hal ini tidak segera ditindak lanjuti oleh Disdik Kaltim, tidak menutup kemungkinan anak didik akan terbengkalai. Karena, para pengajar sudah tidak merasa nyaman akan keadaan saat ini. Berharap juga dalam hal ini, Pemkab Berau khususnya Bupati Berau bisa bersikap terhadap pendidikan yang terjadi di SMA 11 Talisayan ini ,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, wali murid bersama Komite Sekolah dan sejumlah staf pengajar sepakat meminta Kepsek SMA 11 Talisayan, M Yusuf dipindahkan. Kepsek dianggap sudah mengganggu suasana sekolah dengan keputusannya yang dianggap tidak sesuai harapan.

“Kami sepakat, antara guru pengajar dan orang tua wali murid yang tergabung di Komite Sekolah untuk meminta Kepsek M Yusuf segera diganti. Ini semua demi kebaikan sekolah, Yusuf kami anggap tak punya itikad baik mengembangkan sekolah,” kata Ketua Komite Sekolah M Sumanto. (ind)