Jumat, 05/01/2018
Jumat, 05/01/2018
Suasana pemakaman Felicia dan Natasya korban terbaliknya speedboat di perairan Tanjung Selor awal tahun 2018.
Jumat, 05/01/2018
Suasana pemakaman Felicia dan Natasya korban terbaliknya speedboat di perairan Tanjung Selor awal tahun 2018.
TANJUNG REDEB- Keluarga Felicia Kurniawan dan Natasya Kurniawan korban tewas dalam kecelakaan Speedboat Anugrah Express di Tanjung Selor menuju Tarakan, 1 Januari 2018 lalu tak terima jika peristiwa itu disebut musibah. Keluarga tetap yakin kecelakaan air yang merenggut lebih dari 10 jiwa itu akibat kelalaian manusia.
Keluarga masih tak percaya atas kejadian yang merenggut nyawa dua putri di keluarga itu meski suasana duka masih menyelimuti. Pemakaman keduanya sudah dilakukan, Kamis (4/1). Lantaran masih ingin mencari kebenaran, keluarga korban berencana melayangkan tuntutan atas kejadian itu melalui pengacaranya.
"Kami dari pihak keluarga berencana melaporkan kejadian ini, mengingat kami tidak terima jika ini dikatakan musibah, ini jelas kelalaian manusia. Apalagi kami mendapat informasi jika motoris itu bukan yang asli melainkan digantikan, dan aneh saja, jika dalam waktu 4 menit perjalanan speed sudah terbalik hingga 2 kali, itu kan aneh, kecepatan speed berapa," ujar Hariono Ismanto, paman korban.
Pagi itu, orang tua korban mengantar keduanya ke pelabuhan Tanjung Selor menuju Tarakan. Keduanya berencana mengakhiri liburan di Kota Tarakan sebelum kembali ke Sabah tempat mereka menempuh pendidikan. Mereka melihat jika anak mereka duduk didekat pintu speedboat bersama adiknya.
Tak lama mobil meninggalkan pelabuhan, tersiar kabar speedboat yang ditumpangi anak kami terbalik. "Kami merasa memang ada kelalaian. Pasalnya saat melihat anaknya, tidak ada yang memberikan pelampung untuk digunakan sebagai pengaman penumpang,"tambah Ibu Korban, Feny.
Dari beberapa informasi dari media massa, jika ada over kapasitas.
Hingga kemarin belum memastikan kemana arah tuntutan akan dilayangkan. “Saat ini Susana duka masih menyelimuti keluarga dan nanti akan kami rundingkan dengan keluarga," tambahnya. (ind)
Suasana pemakaman Felicia dan Natasya korban terbaliknya speedboat di perairan Tanjung Selor awal tahun 2018.
TANJUNG REDEB- Keluarga Felicia Kurniawan dan Natasya Kurniawan korban tewas dalam kecelakaan Speedboat Anugrah Express di Tanjung Selor menuju Tarakan, 1 Januari 2018 lalu tak terima jika peristiwa itu disebut musibah. Keluarga tetap yakin kecelakaan air yang merenggut lebih dari 10 jiwa itu akibat kelalaian manusia.
Keluarga masih tak percaya atas kejadian yang merenggut nyawa dua putri di keluarga itu meski suasana duka masih menyelimuti. Pemakaman keduanya sudah dilakukan, Kamis (4/1). Lantaran masih ingin mencari kebenaran, keluarga korban berencana melayangkan tuntutan atas kejadian itu melalui pengacaranya.
"Kami dari pihak keluarga berencana melaporkan kejadian ini, mengingat kami tidak terima jika ini dikatakan musibah, ini jelas kelalaian manusia. Apalagi kami mendapat informasi jika motoris itu bukan yang asli melainkan digantikan, dan aneh saja, jika dalam waktu 4 menit perjalanan speed sudah terbalik hingga 2 kali, itu kan aneh, kecepatan speed berapa," ujar Hariono Ismanto, paman korban.
Pagi itu, orang tua korban mengantar keduanya ke pelabuhan Tanjung Selor menuju Tarakan. Keduanya berencana mengakhiri liburan di Kota Tarakan sebelum kembali ke Sabah tempat mereka menempuh pendidikan. Mereka melihat jika anak mereka duduk didekat pintu speedboat bersama adiknya.
Tak lama mobil meninggalkan pelabuhan, tersiar kabar speedboat yang ditumpangi anak kami terbalik. "Kami merasa memang ada kelalaian. Pasalnya saat melihat anaknya, tidak ada yang memberikan pelampung untuk digunakan sebagai pengaman penumpang,"tambah Ibu Korban, Feny.
Dari beberapa informasi dari media massa, jika ada over kapasitas.
Hingga kemarin belum memastikan kemana arah tuntutan akan dilayangkan. “Saat ini Susana duka masih menyelimuti keluarga dan nanti akan kami rundingkan dengan keluarga," tambahnya. (ind)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.