Jumat, 02/02/2018
Jumat, 02/02/2018
Jumat, 02/02/2018
BALIKPAPAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan mengklaim, pelaksanaan sekolah 5 hari ditingkat SMP yang telah berjalan tiga pekan terakhir ini, berjalan sesuai harapan. Sejauh ini, tidak ada kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar 5 hari sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Muhaimin mengatakan, penerapan berjalan baik, mengingat proses sistem pengajaran secara bertahap, berjalan tanpa kendala.
Sistem pengajaran yang dimaksud yaitu ketersediaan guru, waktu efektif 40 jam seminggu, dan kenyamanan siswa mengikuti penerapan belajar lima hari tersebut.
“Sementara ini kita masih berproses pada sistem pengajaran. Pertama ketersediaan guru, waktu efektif 40 jam dalam seminggu, ketiga ada masalah dengan siswa ataut tidak, setelah diterapkan,” kata Muslimin, Kamis (1/2).
Bahkan hingga kini, tidak ada orang tua yang protes terhadap penerapan sekolah lima hari.
“Artinya selama berjalan ketersediaan guru bisa dipenuhi, 40 jam bisa dipenuhi. Kemudian sampai hari ini (kemarin), tidak ada orang tua yang protes selama diterapkan. Kalau itu sudah berjalan, pelan-pelan kita perbaiki sarana prasarana sekolah,” tandasnya.
Tahap selanjutnya menurut Muhaimin, setelah proses pengajaran berjalan dengan baik, maka secara bertahap akan diperhatikan mengenai sarana dan prasarana yang harus dipenuhi sekolah.
Seperti saran Komisi IV DPRD Balikpapan misalnya, perihal adanya penyediaan loker untuk tempat penyimpanan makanan, dan pola penyediaan makan siswanya.
“Untuk makanan itu juga telah diberikan pilihan dan sosialisasi. Misal diberikan pilihan ke orang tua. Pertama, orang tua mengantar makanan, kedua anak membawa bekal, ketiga adalah anak membeli di kantin dan kerja sama dengan kantin sekolah. Kemudian pilihan mana yang diambil itu juga didiskusikan dengan sekolah,” jelasnya.
Dijelaskan, sarana dan prasarana diperbaiki secara perlahan yang nantinya diserahkan ke masing-masing sekolah. Pihak sekolah sudah diberikan pilihan sesuai kesepakatan sekolah dengan orang tua siswa.
“Bertahap ya, kan itu bukan faktor utama. Karena sudah diberikan pilihan. Seperti toilet juga bertahap. Sekali lagi semuanya bertahap,” demikian Muslimin. (din)
BALIKPAPAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan mengklaim, pelaksanaan sekolah 5 hari ditingkat SMP yang telah berjalan tiga pekan terakhir ini, berjalan sesuai harapan. Sejauh ini, tidak ada kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar 5 hari sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan Muhaimin mengatakan, penerapan berjalan baik, mengingat proses sistem pengajaran secara bertahap, berjalan tanpa kendala.
Sistem pengajaran yang dimaksud yaitu ketersediaan guru, waktu efektif 40 jam seminggu, dan kenyamanan siswa mengikuti penerapan belajar lima hari tersebut.
“Sementara ini kita masih berproses pada sistem pengajaran. Pertama ketersediaan guru, waktu efektif 40 jam dalam seminggu, ketiga ada masalah dengan siswa ataut tidak, setelah diterapkan,” kata Muslimin, Kamis (1/2).
Bahkan hingga kini, tidak ada orang tua yang protes terhadap penerapan sekolah lima hari.
“Artinya selama berjalan ketersediaan guru bisa dipenuhi, 40 jam bisa dipenuhi. Kemudian sampai hari ini (kemarin), tidak ada orang tua yang protes selama diterapkan. Kalau itu sudah berjalan, pelan-pelan kita perbaiki sarana prasarana sekolah,” tandasnya.
Tahap selanjutnya menurut Muhaimin, setelah proses pengajaran berjalan dengan baik, maka secara bertahap akan diperhatikan mengenai sarana dan prasarana yang harus dipenuhi sekolah.
Seperti saran Komisi IV DPRD Balikpapan misalnya, perihal adanya penyediaan loker untuk tempat penyimpanan makanan, dan pola penyediaan makan siswanya.
“Untuk makanan itu juga telah diberikan pilihan dan sosialisasi. Misal diberikan pilihan ke orang tua. Pertama, orang tua mengantar makanan, kedua anak membawa bekal, ketiga adalah anak membeli di kantin dan kerja sama dengan kantin sekolah. Kemudian pilihan mana yang diambil itu juga didiskusikan dengan sekolah,” jelasnya.
Dijelaskan, sarana dan prasarana diperbaiki secara perlahan yang nantinya diserahkan ke masing-masing sekolah. Pihak sekolah sudah diberikan pilihan sesuai kesepakatan sekolah dengan orang tua siswa.
“Bertahap ya, kan itu bukan faktor utama. Karena sudah diberikan pilihan. Seperti toilet juga bertahap. Sekali lagi semuanya bertahap,” demikian Muslimin. (din)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.