Rabu, 26/07/2017
Rabu, 26/07/2017
MENURUN: Situasi Pelabuhan Kayan II sehari setelah kecelakaan speedboat di perairan Tarakan. (FOTO: IKE/KK)
Rabu, 26/07/2017
MENURUN: Situasi Pelabuhan Kayan II sehari setelah kecelakaan speedboat di perairan Tarakan. (FOTO: IKE/KK)
TANJUNG SELOR – Aktivitas Pelabuhan Kayan II yang ada di Jl Sabanar Lama, sehari pasca kecelakaan speedboat yang terjadi di perairan Kota Tarakan (25/7) lalu tampak lebij sepi dari hari-hari sebelumnya. Penumpang menurun. Pantauan Koran Kaltara sekitar pukul 11.00 Wita, Rabu (26/07) speedboat yang bertolak dari Tanjung Selor ke Tarakan hanya membawa sekitar belasan penumpang.
Saat dikonfirmasi, Kepala Pos Pelabuhan Kayan II Arisalim mengatakan, aktivitas pelabuhan Kayan II pasca kejadi kecelakaan tetap berjalan normal seperti biasanya. Meski diakuinya ada penurunan jumlah penumpang. Speedboat yang bertolak rata-rata hanya mengangkut belasan orang. Namun untuk kedatangan terlihat biasa saja.
“Sekarang normal saja. Nanti sore-sore baru ramai orang dari Tarakan, hari Sabtu Minggu itu juga ramai biasanya orang berangkat,” ucapnya, Rabu (26/7) kemarin.
Setelah adanya kejadian kecelakaan diperairan Kota Tarakan, Arisalim mengatakan, pihaknya lebih memperkeyat pengawasan terhadap keberangkatan, seperti jumlah penumpang yang melebihi kapasitas dan lainya. Dan yang terpenting juga adanya life jacket yang harus tersedia.
“Dengan adanya seperti itu kita harus lakukan pengamanan ketat untuk menjaga keselamatan penumpang. Melihat kejadian yang ada kemarin, sebenarnya itu kesalahan dari agen. Karena agen itu mewakili pemilik speedboat,” kata Arisalim.
Ditanya mengenai sanksi, jika terdapat pengusaha speedboat yang membawa penumpang melebihi kapasitas, dia memenegaskanpihaknya akan menindak tegas. Karena hal tersebut tidak sesuai dengan surat speedboat berapa kapasitas penumpang yang bisa dibawa.
Sementara itu, salah satu penumpang Rizkal (26) yang ingin bertolak ke Kota Tarakan mengaku, meski ada rasa sedikit takut, dirinya tetap berangkat. Karena hanya speedboat satu-satunya sarana transportasi ke Tarakan.
“Mau tidak mau cuma ada speedboat. jadi kita ikut saja ini. Kalau kita pakai pesawat juga waktunya hanya terbang sekali. Tapi yang namanya musibah kita tidak tahu seperti apa. Yang penting sudah ada keamanan ketat, tidak boleh over penumpang. Mungkin itu juga salah satu pencegah terjadinya kecelakaan,” terangnya saat dijumpai di ruang tunggu Pelabuhan Kayan II.
Seperti diketahui, kecelakaan beberapa hari yang lalu sampai menimbulkan 10 korban jiwa. Mungkin bisa menjadi pelajaran semua pihak, bahwa keselamatan itu sangat penting. (ike815)
MENURUN: Situasi Pelabuhan Kayan II sehari setelah kecelakaan speedboat di perairan Tarakan. (FOTO: IKE/KK)
TANJUNG SELOR – Aktivitas Pelabuhan Kayan II yang ada di Jl Sabanar Lama, sehari pasca kecelakaan speedboat yang terjadi di perairan Kota Tarakan (25/7) lalu tampak lebij sepi dari hari-hari sebelumnya. Penumpang menurun. Pantauan Koran Kaltara sekitar pukul 11.00 Wita, Rabu (26/07) speedboat yang bertolak dari Tanjung Selor ke Tarakan hanya membawa sekitar belasan penumpang.
Saat dikonfirmasi, Kepala Pos Pelabuhan Kayan II Arisalim mengatakan, aktivitas pelabuhan Kayan II pasca kejadi kecelakaan tetap berjalan normal seperti biasanya. Meski diakuinya ada penurunan jumlah penumpang. Speedboat yang bertolak rata-rata hanya mengangkut belasan orang. Namun untuk kedatangan terlihat biasa saja.
“Sekarang normal saja. Nanti sore-sore baru ramai orang dari Tarakan, hari Sabtu Minggu itu juga ramai biasanya orang berangkat,” ucapnya, Rabu (26/7) kemarin.
Setelah adanya kejadian kecelakaan diperairan Kota Tarakan, Arisalim mengatakan, pihaknya lebih memperkeyat pengawasan terhadap keberangkatan, seperti jumlah penumpang yang melebihi kapasitas dan lainya. Dan yang terpenting juga adanya life jacket yang harus tersedia.
“Dengan adanya seperti itu kita harus lakukan pengamanan ketat untuk menjaga keselamatan penumpang. Melihat kejadian yang ada kemarin, sebenarnya itu kesalahan dari agen. Karena agen itu mewakili pemilik speedboat,” kata Arisalim.
Ditanya mengenai sanksi, jika terdapat pengusaha speedboat yang membawa penumpang melebihi kapasitas, dia memenegaskanpihaknya akan menindak tegas. Karena hal tersebut tidak sesuai dengan surat speedboat berapa kapasitas penumpang yang bisa dibawa.
Sementara itu, salah satu penumpang Rizkal (26) yang ingin bertolak ke Kota Tarakan mengaku, meski ada rasa sedikit takut, dirinya tetap berangkat. Karena hanya speedboat satu-satunya sarana transportasi ke Tarakan.
“Mau tidak mau cuma ada speedboat. jadi kita ikut saja ini. Kalau kita pakai pesawat juga waktunya hanya terbang sekali. Tapi yang namanya musibah kita tidak tahu seperti apa. Yang penting sudah ada keamanan ketat, tidak boleh over penumpang. Mungkin itu juga salah satu pencegah terjadinya kecelakaan,” terangnya saat dijumpai di ruang tunggu Pelabuhan Kayan II.
Seperti diketahui, kecelakaan beberapa hari yang lalu sampai menimbulkan 10 korban jiwa. Mungkin bisa menjadi pelajaran semua pihak, bahwa keselamatan itu sangat penting. (ike815)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.