Rabu, 20/12/2017
Rabu, 20/12/2017
Rabu, 20/12/2017
TENGGARONG - Pemkab dan DPRD Kukar sepakat untuk mengevaluasi sembilan item proyek Multiyears Contract (MYC) senilai Rp 1 triliun lebih pada tahun anggaran 2018 mendatang.
Total ada sembilan MYC seperti proyek jalan Batuah-Bukit Biru, Jalan Jongkang-Samarinda, normalisasi sungai Belayan hingga pembangunan pelabuhan di Muara Badak dievaluasi dan diproyeksi belum akan mendapatkan pos anggaran di APBD 2018.
Begitu pula dengan jalan Sebelimbingan-Tuana Tuha, poros utama Kecamatan Kota Bangun, Kenohan, Kembang Janggut, dan Tabang yang sebelumnya kerap disebut jalan “bubur” juga batal dianggarkan di MYC di 2018.
Padahal sebelumnya, perbaikan jalan ini disebut akan masuk proyek MYC dengan anggaran Rp 212 miliar pada 2018. Namun wacana itu batal karena kondisi keuangan daerah yang defisit sehingga hanya menjadi proyek tahun tunggal semata. “Kita dorong di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar jadi tahun tungga,” beber Asisten II Setkab Kukar, Sukrawardi.
Sementara untuk proyek MYC, kata Sukrawardi, tetap akan dikerjakan. Namun sebelum itu akan dilakukan reschedule dan tidak akan hilang.
Untuk pos anggaran, kata dia, tetap akan mengacu pada kondisi keuangan daerah. “Jadi nanti akan diputuskan mana proyek MYC dan mana proyek tahun tunggal,” terangnya.
Untuk diketahui, jala poros Sebelimbingan-Tuana Tuha memang sedang mendapat sorotan. Ada dua titik jalan yang rusak berat dan jika hujan maka sulit dilewati, yakni di Desa Sebelimbingan, Kecamatan Kota Bangun dan di Desa Teluk Muda, Kecamatan Kenohan.
Pada 2017 ini, Pemkab mengalokasikan Rp5 miliar untuk perbaikan titik jalan rusak di Sebelimbingan melalui DPU Kukar. Hanya saja pekerjaannya sempat terhambat karena alat berat yang dipakai rusak.
Meski demikian, baik roda dua maupun roda empat sudah bisa melintas. Ini juga dipengaruhi faktor mulai berkurangnya hujan di daerah tersebut.
Sementara di titik jalan rusak Teluk Muda belum terjamah anggaran APBD Kukar. Titik jalan rusak ini disebut paling berat karena jalan amblas sedalam 1,5 meter dengan panjang sepanjang 12 meter.
Akibatnya, mobil untuk melintas harus ditarik secara manual. Camat Kenohan, Luqman Budiono berencana mencari utangan untuk memperbaiki jalan ini.
“Yang jelas berhutang dulu untuk sewa excavator karena memang belum ada biayanya. Kalau dihitung itu puluhan juta karena sewa excavator saja pasti Rp 10 juta,” bebernya kepada Koran Kaltim. (ami)
TENGGARONG - Pemkab dan DPRD Kukar sepakat untuk mengevaluasi sembilan item proyek Multiyears Contract (MYC) senilai Rp 1 triliun lebih pada tahun anggaran 2018 mendatang.
Total ada sembilan MYC seperti proyek jalan Batuah-Bukit Biru, Jalan Jongkang-Samarinda, normalisasi sungai Belayan hingga pembangunan pelabuhan di Muara Badak dievaluasi dan diproyeksi belum akan mendapatkan pos anggaran di APBD 2018.
Begitu pula dengan jalan Sebelimbingan-Tuana Tuha, poros utama Kecamatan Kota Bangun, Kenohan, Kembang Janggut, dan Tabang yang sebelumnya kerap disebut jalan “bubur” juga batal dianggarkan di MYC di 2018.
Padahal sebelumnya, perbaikan jalan ini disebut akan masuk proyek MYC dengan anggaran Rp 212 miliar pada 2018. Namun wacana itu batal karena kondisi keuangan daerah yang defisit sehingga hanya menjadi proyek tahun tunggal semata. “Kita dorong di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar jadi tahun tungga,” beber Asisten II Setkab Kukar, Sukrawardi.
Sementara untuk proyek MYC, kata Sukrawardi, tetap akan dikerjakan. Namun sebelum itu akan dilakukan reschedule dan tidak akan hilang.
Untuk pos anggaran, kata dia, tetap akan mengacu pada kondisi keuangan daerah. “Jadi nanti akan diputuskan mana proyek MYC dan mana proyek tahun tunggal,” terangnya.
Untuk diketahui, jala poros Sebelimbingan-Tuana Tuha memang sedang mendapat sorotan. Ada dua titik jalan yang rusak berat dan jika hujan maka sulit dilewati, yakni di Desa Sebelimbingan, Kecamatan Kota Bangun dan di Desa Teluk Muda, Kecamatan Kenohan.
Pada 2017 ini, Pemkab mengalokasikan Rp5 miliar untuk perbaikan titik jalan rusak di Sebelimbingan melalui DPU Kukar. Hanya saja pekerjaannya sempat terhambat karena alat berat yang dipakai rusak.
Meski demikian, baik roda dua maupun roda empat sudah bisa melintas. Ini juga dipengaruhi faktor mulai berkurangnya hujan di daerah tersebut.
Sementara di titik jalan rusak Teluk Muda belum terjamah anggaran APBD Kukar. Titik jalan rusak ini disebut paling berat karena jalan amblas sedalam 1,5 meter dengan panjang sepanjang 12 meter.
Akibatnya, mobil untuk melintas harus ditarik secara manual. Camat Kenohan, Luqman Budiono berencana mencari utangan untuk memperbaiki jalan ini.
“Yang jelas berhutang dulu untuk sewa excavator karena memang belum ada biayanya. Kalau dihitung itu puluhan juta karena sewa excavator saja pasti Rp 10 juta,” bebernya kepada Koran Kaltim. (ami)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.