Selasa, 13/06/2017
Selasa, 13/06/2017
ILUSTRASI
Selasa, 13/06/2017
ILUSTRASI
TENGGARONG – Kondisi banjir tahunan di Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara (Kukar) yang merendam ribuan rumah, berangsur surut dalam dua hari belakangan ini.
“Alhamdulillah sudah dua hari ini mulai surut. Rata-rata sehari turunnya 3-4 cm dan terus turun,” kata Camat Muara Wis, Arianto, kepada Koran Kaltim, kemarin.
Kondisi ini tentu sangat disyukuri warga Muara Wis karena akibat banjir ini aktifitas warga menjadi terbatas karena jalan jembatan yang terendam. Warga pun hanya bisa menggunakan perahu. “Di Desa Muara Wis, banjir diatas jalan jembatan sebelumnya mencapai sepaha orang dewasa, sekarang tinggal selutut,” bebernya.
Berbeda dengan banjir di Desa Melintang dan Desa Muara Enggelam, banjir masih sekitar satu meter diatas jalan jembatan. Ini disebabkan lokaksi desa, khususnya Melintang yang berada ditengah-tengah Danau Melintang.
Arianto mengungkapkan, akibat banjir ini beberapa bangunan di Muara Wis seperti gedung laboratorium SMP Negeri 1, 2 musholla, 1 masjid, kantor dermaga perhubungan dan gedung TK Melati terendam. Di Desa Melintang, gedung BPD, BPU, 2 sekolah SDN, 6 musholla terendam.
Kemudian di Desa Muara Enggelam, satu masjid, satu musala, kantor Desa, BPU, gedung SMP N 3, perumahan dinas guru SDN ikut terendam. “Sementara di Desa Enggelam ada 1 SD filial di Dusun Ketibeh dan BPU yang terendam banjir,” bebernya.
Sementara di Kecamatan Muara Kaman, banjir masih stagnan dengan ketinggian air sekitar dua meter dari tanah. “Sedangkan di dalam rumah rata-rata satu meter. Kondisi banjir masih stagnan dan belum ada penurunan,” ungkap Camat Muara Kaman, Surya Agus. (ami)
ILUSTRASI
TENGGARONG – Kondisi banjir tahunan di Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara (Kukar) yang merendam ribuan rumah, berangsur surut dalam dua hari belakangan ini.
“Alhamdulillah sudah dua hari ini mulai surut. Rata-rata sehari turunnya 3-4 cm dan terus turun,” kata Camat Muara Wis, Arianto, kepada Koran Kaltim, kemarin.
Kondisi ini tentu sangat disyukuri warga Muara Wis karena akibat banjir ini aktifitas warga menjadi terbatas karena jalan jembatan yang terendam. Warga pun hanya bisa menggunakan perahu. “Di Desa Muara Wis, banjir diatas jalan jembatan sebelumnya mencapai sepaha orang dewasa, sekarang tinggal selutut,” bebernya.
Berbeda dengan banjir di Desa Melintang dan Desa Muara Enggelam, banjir masih sekitar satu meter diatas jalan jembatan. Ini disebabkan lokaksi desa, khususnya Melintang yang berada ditengah-tengah Danau Melintang.
Arianto mengungkapkan, akibat banjir ini beberapa bangunan di Muara Wis seperti gedung laboratorium SMP Negeri 1, 2 musholla, 1 masjid, kantor dermaga perhubungan dan gedung TK Melati terendam. Di Desa Melintang, gedung BPD, BPU, 2 sekolah SDN, 6 musholla terendam.
Kemudian di Desa Muara Enggelam, satu masjid, satu musala, kantor Desa, BPU, gedung SMP N 3, perumahan dinas guru SDN ikut terendam. “Sementara di Desa Enggelam ada 1 SD filial di Dusun Ketibeh dan BPU yang terendam banjir,” bebernya.
Sementara di Kecamatan Muara Kaman, banjir masih stagnan dengan ketinggian air sekitar dua meter dari tanah. “Sedangkan di dalam rumah rata-rata satu meter. Kondisi banjir masih stagnan dan belum ada penurunan,” ungkap Camat Muara Kaman, Surya Agus. (ami)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.