Rabu, 05/07/2017

Ramadan, Inflasi Terkendali

Rabu, 05/07/2017

Ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Ramadan, Inflasi Terkendali

Rabu, 05/07/2017

logo

Ilustrasi

SAMARINDA - Badan Pusat Stastistik (BPS) Kaltim mencatat, laju inflasi Kaltim selama periode bulan Juni 2017 atau bertepatan dengan bulan Ramadan, sebesar 0,98 persen (mtm), meningkat dibandingkan inflasi Mei 2017 sebesar 0,36 persen (mtm). 

Namun demikian, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur Muhamad Nur menilai, angka tersebut masih terkendali karena biasanya saat Ramadhan dan Lebaran inflasinya di atas 1 persen.

“Walaupun terkendali, tapi harus tetap waspada atas beberapa risiko lonjakan harga menjelang periode musiman pasca-Hari Raya Idul Fitri,” ujar katanya.

Masih terkendalinya laju inflasi, lanjut Muhamad Nur dipengaruhi oleh baiknya ekspektasi masyarakat, terhadap ketersediaan barang dan stabilitas harga.  Menurut dia, upaya pemerintah dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan serangkaian kegiatan pengawasan, seperti inspeksi mendadak (sidak) ke sejumnlah pasar dan pusat perbelanjaan, menciptakan ekspektasi positif, yang membuat masyarakat cenderung tidak panik.

“Kalau pemerintah turun, dan mengatakan stok aman, harga stabil maka masyarakat akan membaca dan tidak panik.  Akhirnya langkah spekulan juga tidak berhasil,” paparnya.

Selain itu, tambah dia pemerintah juga dinilai berhasil memastikan stok dan stabilitas harga komoditas barang pokok, yang terbutkti mempengaruhi laju inflasi.

Komoditas utama penyumbang inflasi Juni di Kaltim adalah kenaikan biaya transportasi, bahan makanan, dan penghapusan subsidi listrik tahap ketiga atau yang terakhir bagi pelanggan golongan 900 VA. 

Selain itu, terdapat beberapa komoditas pangan yang memberikan tekanan inflasi pada Juni 2017, yaitu ikan layang, tomat sayur, dan kacang panjang. Sementara komoditas pangan seperti bawang putih dan cabai rawit mengalami deflasi.

Jika dihitung secara tahunan, inflasi Kaltim mengalami kenaikan dari 4,66 persen (yoy) pada Mei 2017 menjadi 4,54 persen (yoy) pada Juni 2017. 

Angka inflasi tahunan ini juga masih sama dengan data yang rutin terjadi di Kaltim, yakni kerap lebih tinggi dibandingkan inflasi tahunan nasional yang mencapai 4,37 persen. 

Ini berarti inflasi Kaltim secara perhitungan tahun kalender (Januari-Juni 2017) tercatat 2,64 persen (ytd). 

Dilihat berdasarkan kota pembentuknya, inflasi yang terjadi di Kaltim dipengaruhi oleh Kota Samarinda sebesar 0,68 persen (mtm) atau 4,30 persen (yoy), kemudian Kota Balikpapan sebesar 1,38 persen (mtm) atau 4,86 persen (yoy). 

Inflasi di Kaltim pada Juni 2017 sangat dipengaruhi oleh kelompok administered prices (harga yang ditetapkan pemerintah), terutama dari angkutan udara dan tarif listrik. 

Sementara itu, pada kelompok core (inti) dan kelompok volatile foods (harga pangan bergejolak), inflasi disebabkan masing-masing oleh kenaikan harga pasir dan ikan layang.

“Kami bersama TPID  terus memantau perkembangan pergerakan inflasi secara khusus, termasuk perekonomian secara umum baik domestik maupun eksternal,” paparnya. (rs)


Ramadan, Inflasi Terkendali

Rabu, 05/07/2017

Ilustrasi

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.