Senin, 21/08/2017
Senin, 21/08/2017
Senin, 21/08/2017
SAMARINDA – Penanggulangan banjir kini menjadi visi dan misi Walikota Syaharie Jaang dan Wakilnya Nusyirwan Ismail pada periode keduanya. Tahun ini sudah memasuki tahun kedua dalam periode Jaanur (Jaang-Nusyirwan), namun belum juga terlihat dampak dari kegiatan pengendalian banjir yang sudah dikerahkan oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP). Saat ini Organisasi Perangkat Daerah (OPD) DBMP menjadi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda.
Bahkan, titik banjir justu bertambah dan berada di kawasan yang sebelumnya tidak pernah terkena dampak banjir kala hujan lebat.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas PUPR Hero Mardanus mengaku sampai saat ini belum ada titik banjir baru berdasarkan laporan dari tim swakelola atau Hantu Banyu yang selama ini turun ke lapangan untuk membersihkan drainase kota.
“Kalau seperti Jalan Basuki Rahmat, Agus Salim banjir itu bukan titik baru melainkan karena fakto cuaca, jadi kalau hujannya sangat lebat, makanya beberapa kawasan yang rendah akhirnya terkena dampaknya namun pasti surut dalam beberapa jam,” ujar Hero. Ia pun menyebutkan beberapa faktor selain dampak cuaca, penyebab lainnya yaitu drainase yang tidak berjalan optimal.
“Kami pun terus memantau dari tim (swakelola) yang akan melaporkan dimana saja titik banjir yang paling dalam,” tuturnya.
“Kawasan yang sering menjadi langganan banjir sejauh ini yang terpantau hanya kawasan Sempaja, Perumahan Bengkuring dan Pemuda,” urainya.
Sedangkan menurut pengamatan media ini, beberapa kawasan juga tergenang banjir hingga menyebabkan beberapa kendaraan motor mogok dan menyebabkan kemacetan seperti di Jalan Pahwalan, Sutomo dan Kesuma Bangsa. “Kalau yang Kesuma Bangsa dan Pahlawan itu saya baru tahu.Nanti akan kami cek lagi drainasenya,” kata Hero. (ms)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.