Rabu, 13/09/2017

Usaha Kuliner Sedot Gas Melon

Rabu, 13/09/2017

Foto: Melisa/kk

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Usaha Kuliner Sedot Gas Melon

Rabu, 13/09/2017

logo

Foto: Melisa/kk

SAMARINDA – Persoalan kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram atau biasa disebut gas melon, kini semakin menemukan titik ujungnya. Tak main-main, dalam inspeksi mendadak (sidak) Komisi II DPRD Samarinda bersama pihak PT Pertamina Cabang Samarinda bersama Bagian Ekonomi dan Dinas Perdagangan mendapatkan salah satu usaha kuliner yang berkembang di Sempaja, Kecamatan Samarinda Utara menggunakan gas subsidi ini dengan jumlah besar.

Padahal, sudah jelas peruntukannya menyasar bagi masyarakat miskin seperti yang tertera pada labelnya. Namun pada salah satu pemilik rumah makan tersebut ditemukan sedikitnya ada 60 tabung gas melon. 

Menindaklanjuti hal ini pewakilan dari Komisi II Sarwono meminta kepada Pemkot Samarinda untuk lebih tegas terhadap para pengecer yang menjajakan dagangannya.

“Seharusnya memang ada pengawasan dari pihak pengecer ini. Karena isu kelangkaan itu sebenarnya tidak timbul dari pihak agen maupun pihak penyalurnya (pangkalan),” jelasnya, Selasa (12/9).

Berdasarkan hasil rapat sebelumnya, dari pihak PT Pertamina sudah menambah pendistribusian ke 14 agen yang berada di Samarinda. Sehingga Sarwono pun meyakini kelangkaan gas bukan berasal dari gangguan distribusi Pertamina.

“Justru yang bermasalah ini dari pihak penyalur ke pengecer. Karena ada laporan pihak pengecer yang mengambil tabung gas menggunakan mobil pick up dan mengangkut dalam jumlah besar. Bisa jadi itu untuk rumah makan, padahal kan harusnya mereka sudah menggunakan gas 12 kilogram,” urainya.

Bukan kali ini saja ada penemuan rumah makan yang menggunakan gas melon secara berlebihan. Senin (11/9) lalu pihak Pemprov Kaltim mendapati salah satu usaha kuliner di Jalan Ahmad Yani menggunakan gas melon hingga 50 tabung gas.

“Harusnya ada kebijakan tegas dari pemerintah sebagai pemangku kebijakan untuk lebih mengawasi dari pihak penyalur dan penentu harga. Sehingga isu kelangkaan yang beredar di masyarakat segera tuntas,” imbuh Sarwono.

Terpisah salah satu pangkalan di Jalan Cendana milik Dahlia, kini semakin diminati warga sekitar. “Disini tidak pernah sampai habis stoknya. Namun akhir-akhir ini tabung gas semakin menepis karena ada isu kelangkaan saja,” singkat Dahlia. (ms)


Usaha Kuliner Sedot Gas Melon

Rabu, 13/09/2017

Foto: Melisa/kk

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.